Kami sedang menunggu buku ketujuh kami tentang "Mbah Mutamakin"

Jumat, 30 Januari 2009

PENGUMUMAN

IKUTI...BEDAH BUKU "BERJUMPA 26 NABI-PENGALAMAN SPIRITUAL SEORANG REMAJA" karya ARGAWI KANDITO (SYEH PANDRIK), Sabtu, 31 Januari 2009, jam 19.00 Wib. di Gedung GRAHA WISATA, Jl. Selamet Riyadi, SOLO.

Minggu, 18 Januari 2009

Misteri di Bawah Masjid Al Aqsa

Semalam saya ditelepon oleh Kyai Jadul Maula. Beliau menanyakan ada misteri apa di bawah Masjid Al Aqsa. Kyai bilang, konon...Israel menginginkan menguasai Masjid tersebut, dengan harapan dapat melacak makam Nabi Ishak, yang konon berada di bawah masjid tersebut..begitu info yang diperolehnya. Berdasar info itu, aku ingin menceriterakan hasil penginderaanku yang telah aku lakukan beberapa waktu yang lalu...
Di bawah Masjid Al Aqsa itu, tidak terdapat makam nabi Ishak. Sesuatu yang penting yang ada di bawah masjid tersebut adalah adanya sumber air yang mempunyai kandungan mineral yang tinggi. Pusat sumber itu persis di tengah pusat masjid. Ukuran yang pas akan didapat kalau mengukurnya menggunakan konstruksi awal pembangunan masjid. Awal pembangunan masjid, konstruknya berupa bentuk cekungan setengah lingkaran, kira-kira berdiameter 6 meter. Di luar lingkaran itu ada pilar-pilar kokoh, tanpa atap. Tentu saja konstruk itu berbeda dengan kondisi saat ini.
Menurut saya, sumber itu tidak perlu dicari lagi, karena sumber utama itu telah terintegrasi dengan sumber air sumur yang digunakan saat ini.
Bangunan itu digunakan oleh Nabi Ruth untuk meredakan ketegangan yang terjadi pada mayarakat di Yerusalem, yang bersumber dari perbedaan antara mengikuti sabath atau meninggalkannya. Mesjid itu sangat bersejarah bagi penyatuan umat manusia. Tidak pada tempatnya mengusir kaum yang beribadah di sana, dan berniat menguasainya untuk tempat ibadah kaumnya sendiri.
wallohu'alam bish showab

Selasa, 06 Januari 2009

Akar Masalah Konflik Israel-Palestina: Keterangan Nabi Ruth

Terus terang aku sedih melihat perang Israel-Palestina berlangsung terus-menerus dan memakan korban yang banyak. Tangisan, lumuran darah, suara bedil, yel-yel dukungan, semuanya memilukan. Hatiku bertanya-tanya...mengapa mereka mesti berperang?
Dari negeriku dukungan banyak membantu Palestina dan mengutuk Israel. Bahkan hingga berlebih-lebihan menurutku, orang usaha di tanah air sendiri diporak-porandakan karena dianggap sebagai agen Zionis. Masyaallah......
Hatiku bertanya-tanya, sebenarnya siapa sih biang keroknya? Palestina ataukah Israel? Untuk menjawab itu, maka aku mengabaikan berita yang beredar sekarang ini, dan lebih memilih bertanya dengan nara sumber yang menurutku lebih obyektive, yaitu Nabi Ruth. Interview ini melalui pendekatan spiritual seperti biasa aku lakukan. Berikut petikannya:

Nabi, aku tahu namamu dari kitab Injil. Itupun aku awalnya dikasih tahu oleh kawan bahwa ada nabi Israel yang bernama Ruth. Nama ini diperdebatkan jenis kelaminnya. Banyak yang berpendapat bahwa inilah satu-satunya nabi perempuan. Aku ingin mengkonfirmasi denganmu langsung agar bisa memberikan informasi juga kepada kawan-kawan. Nabi, tolong ceriterakan jati dirimu.

Baiklah. Aku itu lelaki Israel keturunan Musa dan Harun. Aku keturunan ketigabelas. Perlu kamu ingat, umur manusia ketika itu panjang-panjang. Banyak yang sudah berusia tua baru punya anak. Ada yang sudah berumur delapan puluhan, atau bahkan ratusan. Maka jarakku dengan Nabi Musa dan Harun waktunya panjang. Aku hidup pada tahun 1346 SM. Ayahku bernama Lucas, dan Ibuku bernama Maria. Aku punya anak satu laki-laki yang aku beri nama Hiel. Dia juga seorang nabi, tinggalnya di daerah Mesir.

Nabi, engkau kan orang Israel, bagaimana perasaanmu melihat konflik Israel-palestina sekarang ini? apakah engkau tidak risau?

Bukan hanya aku, umumnya para nabi saat ini sudah enggan menggagas apa yang terjadi di Palestina dan Israel. Karena perang itu sudah berlangsung sangat lama. Kedua kaum itu tidak niat untuk berdamai. Hatinya sudah membatu dan matanya sudah dibutakan, sehingga tidak melihat dan merasakan kejadian-kejadian kekerasan yang merusak dan mengorbankan. Perang ini dapat dikatakan sebagai perang buta. Kedua-duanya buta. Mereka tidak mau menerima informasi-informasi dari para nabi lagi. Hatinya tidak disiapkan untuk menerima. Maka, saat ini tidak ada orang yang cocok untuk diamanahi sebagai penengah konflik agar segera reda. Hatinya disulut amarah yang berlebihan.

Apa tidak ada sama sekali orang yang bisa diamanahi yaa nabi..kan orangnya banyak?

Di daerah Palestina itu ada orang yang tergolong suci. Ia keturunan Ibrani. Ia sekarang seorang biarawan. Ia akrab dengan Israel. Orang ini pun masih belum memenuhi syarat untuk dijadikan penengah. Tetapi kelak akan ada orang yang datang sebagai penengah.

Sebenarnya akar permasalah konflik Israel-Palestina ini apa?

Sejak jaman Musa konflik ini sudah ada. Awalnya adalah perdebatan antara pengikut Musa tentang Sabath. Sebagian ada yang tetap memelihara Sabath dan sebagian menolak Sabath. Konflik itu sudah mulai ketika Musa masih hidup. Ketika Musa meninggal, perdebatan ini menjadi meluas hingga menjadi pertikaian. Pihak yang memelihara Sabath masih berada dijalur ajaran Musa, tetapi kelompok yang menolak Sabath kemudian menjadi pemuja pagan. Itulah akar masalahnya, yang kemudian berlangsung terus menerus dan mengembang hingga seperti yang terjadi saat ini. Masuknya Islam ke Palestina semakin menambah ruwet suasana konflik. Karena, pemeluk Islam di Palestina tidak mau mengakui Yahudi sebagai saudaranya. Padahal, kalau dilihat dari jalur keturunannya, mereka ini sama-sama keturunan Ibrani. Orang Palestina itu sebenarnya saudara Israel dan Yahudi. Pihak Palestina itu adalah keturunan dari orang-orang yang memelihara Sabath yang saya ceritakan di atas. Pihak yang menjadi pagan inilah orang-orang Israel.
Saat nabi-nabi Israel yang namanya tertera di Kitab Perjanjian Lama itu masih hidup, konflik dapat dikendalikan. Pada kurun waktu itu konflik menghilang. Masyarakat rukun, meskipun potensi konflik masih ada. Konflik itu mulai muncul lagi pada zaman Nabi Zakaria. Konflik ini masih kecil, dan kemudian membeesar pada zaman kenabian Isa.
Pemicu konflik pada saat Isa adalah perebutan atau klaim atas keberhakan memiliki Isa. Orang yahudi mengatakan bahwa Isa adalah keturunan mereka. Demikian pula kaum Ibrani, juga mengklaim menurunkan Isa. Kedua kaum itu kemudian berebut untuk memiliki Isa. Alasan Yahudi adalah karena Isa itu lahir di bethlehem, kota yang dihuni oleh orang Yahudi.

Sebenarnya Isa sendiri keturunan kaum mana?

Perlu kamu ketahui, Imran dan Zakaria itu keturunan Ibrani. Sedangkan Maria dari jalur ibunya itu berdarah Yahudi. Adanya klaim kepemilikan atas Isa itu, maka antara Yahudi dan Ibrani menjadi tidak pernah akur, senantiasa bertentangan.

Nabi, apa kaitan antara Israel, Ibrani, dan Yahudi itu?

Mereka itu sebenarnya saudara. Ibrani itu nenek moyang Israel dan Yahudi. Pada waktu itu, yang mempunyai tanah yang sekarang menjadi negara Israel itu adalah Yahudi. Israel itu kaum pendatang yang tinggal di sana. Kedua kaum itu, Israel dan Yahudi, banyak melakukan kawin silang, sehingga antara Yahudi dan Israel kemudian sulit untuk diidentifikasi. Orang-orang Palestina sendiri awalnya adalah kelompok orang Ibrani pengikut setia Musa yang memilih untuk menempati daerahnya sendiri, di daerah Palestina sekarang ini. Kehidupan kaum Palestina ini saat itu sangat damai. Mereka dapat beribadah dengan baik, dan aman. Orang-orang Palestina ini kemudian berkembang biak dan menyebar hingga ke daerah Arab, yang kemudian menurunkan suku-suku di Arab. Oleh karena itu kaum Palestina lebih merasa dekat dengan kaum Arab. Peradabannya lebih membaur dengan Arab dibanding dengan Israel. Demikian pula dalam menerima ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Terus...bagaimana kok akhirnya Palestina yang menjadi konflik dengan Israel?

Ketika Islam mulai diterima masyarakat, ajaran ini mulai menyebar luas ke negeri-negeri di luar Arab, bahkan hingga yang berjarak sangat jauh dari Arab sendiri. Islam menyebar hingga ke Spanyol, Cordoba, Perancis, Irak, Iran, Negeri-negeri Balkan, Turki, Hindia dan sebagainya. Saat penyebaran ke arah Turki dan negeri-negeri Balkan itu, sebagai wilayah antara penyebaran adalah Palestina. Karena Islam sangat kuat, maka kaum Palestina kemudian meluaskan daerah tempat tinggalnya. Ketika Palestina meluaskan daerahnya ini, kaum Israel dan Yahudi tidak setuju, karena merasa daerahnya teraneksasi. Oleh karena itu Israel kemudian melawan Palestina. Di sini konflik menjadi semakin ruwet. Konflik ini merupakan babak baru yang hingga memunculkan konflik belakangan ini.

Nabi, pada jamanmu sendiri masyarakat kan tidak ada konflik, mereka akur. Apa kiat yang nabi pakai saat itu?

Saat itu kami mengajari masyarakat untuk kembali kepada Taurat. Ada hal yang menurut saya sangat menunjang terjadinya perdamaian, yaitu diberitakannya kepada masyarakat tentang akan hadirnya Injil. Karena memang Taurat mengatakan demikian. Semakin masyarakat mengetahui apa yang tertuang di dalam Taurat ini masyarakat sepertinya antusias menunggu kedatangan Injil dan nabi barunya. Ada harapan dan antusiasme.

Apakah model itu bisa diterapkan untuk meredakan konflik saat ini?

Mungkin bisa, tetapi kan ada perbedaannya...Taurat dulu menjanjikan akan ada nabi baru dengan kitab baru..tetapi di Al Qur'an kan tidak ada menyebutkan hal itu...Maka, ya modelnya harus tidak sama dengan dulu. Kalau menyuarakan nilai-nilai ajaran Al Qur'an mungkin bisa..tetapi jangan dijanjikan ada nabi baru lho....Konflik Palestina-Israel ini akan bisa kemali aman nanti setelah munculnya figur baru yang bisa menjadi penengah.

Dulu kan ada Yasser Arafat, bahkan beliau sudah mendapat Nobel Perdamaian...

Tetapi bukan dia yang saya maksud. Penengah itu bukan Yaser Arafat. Nanti akan ada orang yang mumpuni untuk menjadi penengah. Orang ini sangat bijaksana, dipercaya oleh kaum Palestina juga oleh Kaum Israel. Ketika nanti orang ini sudah melakukan tugasnya, kedamaian dapat terjadi. Orang Israel dapat bebas masuk dan aman memasuki Palestina. demikian pula orang Palestina bebas memasuki Israel. Itulah saat kedamaian.

Apakah yang anda maksud itu diturunkannya kembali Isa ke bumi, atau datangnya Imam Mahdi?

Aku tidak mau bicara tentang itu. Bukan kapasitasku. Lagi pula tentang yang kamu sebut itu adalah rahasia Tuhan.

Oh ya... Nabi, selain engkau sejaman dengan Nabi Hiel, apakah engkau juga mengenal nabi-nabi lain?

Aku sejaman juga dengan Nabi Amos, Daniel, Elia, Maleakhi, hanya saja tempat tinggalnya sangat berjauhan. Kami tidak pernah saling bertemu secara fisik. Tetapi kami sering melakukan konverensi membahas tentang kehidupan masyarakat dan ajaran dari Tuhan. Kami melakukannya dengan cara telepati. Saat itu, nabi-nabi bisa melakukan teknik itu.

Baik. Terima kasih nabi, semoga info ini bermanfaat

Oh ya...sama-sama. Pesanku, tetaplah berada di jalur Tuhan. Ciptakanlah Kedamaian. Jadilah orang yang bermanfaat bagi seluruh alam. Sampaikan salamku kepada kawan-kawanmu.

Itulah tadi perjumpaanku dengan Nabi Ruth. nabi Israel yang namanya ada di dalam Kitab Perjanjian Lama.

Wallohu'alam bish showab.