Kami sedang menunggu buku ketujuh kami tentang "Mbah Mutamakin"

Sabtu, 27 Desember 2008

Pesan Nabi Muhammad di Tahun Baru Hijrah


Hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah merupakan peristiwa penting yang senantiasa dikenang oleh umat Muslim. Peristiwa itu hingga kini dijadikan tonggak penetapan penanggalan umat Islam. Di balik peristiwa itu, tentunya ada pelajaran yang dapat dipetik dan dipelajari untuk diterapkan dalam kehidupan sekarang ini. Selain dalam urusan sejarah, tata kemasyarakatan, ukhuwah, strategi, dan sebagainya dapat kita teladani dari peristiwa itu.
Melanjutkan dialog-dialog sebelumnya yang telah aku lakukan dengan Nabi Muhammad, berikut aku cuplikkan dialog tentang Hijrah tersebut.

Nabi, apa alasan di balik peristiwa hijrah Nabi dari Mekkah ke Medinah?

Mekkah kala itu kurang kondusif untuk mengembangkan ajaran Islam. Masyarakatnya terlalu acuh dan daya serap tentang kebenaran Islam rendah. Padahal Islam ini tuntunan agung bersumber langsung dari Tuhan yang harus aku sampaikan kepada umat manusia. Untuk menghindari hambatan itu, maka aku berfikir alangkah baiknya jika pindah saja dari Mekkah. Tujuannya adalah agar Islam segera menyebar. Maka kami, aku dan sahabat-sahabatku, memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Sebenarnya selain Madinah, ada beberapa tempat yang menjadi pilihan, yaitu Yaman dan Ethiopia. Pada waktu itu pengikut-pengikutku sudah ada di dua daerah itu. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti jaraknya, anggaran yang digunakan untuk hijrah, jumlah orang yang ikut hijrah dan sebagainya, akhirnya ditetapkan Madinah sebagai tempat tujuan.

Nabi, apakah hijrah itu merupakan perintah Tuhan atau hanya keinginan nabi sendiri?

Hijrah itu keinginanku sendiri. Alasannya ya karena tadi...Mekkah kurang kondusif...Namun, keiginan itu aku konsultasikan juga dengan Allah SWT. Caranya, kalau menggunakan istilahmu, adalah dengan maneges.

Apakah Isra' Mi'raj juga seperti itu?

Tidak. Antara Hijrah dan Isra' Mi'raj itu berbeda. Kalau hijrah itu atas dasar keinginanku sendiri, tetapi kalau Isra' Mi'raj itu merupakan suatu ketetapan Tuhan yang wajib aku jalani. Isra' Mi'raj itu rangkaian dari wahyu kenabian.

Nabi, dalam riwayat hijrah engkau katanya dikejar oleh penentangmu dan kemudian masuk sebuah gua kemudian ditutupi oleh laba-laba, bagaimana sebenarnya ceritanya?

Hijrah ini sebenarnya telah direncanakan semenjak tiga bulan sebelumnya. Para sahabat-sahabat sudah sering berkumpul membahas teknis pelaksanaan hijrah tersebut, mulai dari pemilihan tempat, rombongan yang ikut, pengumpulan anggaran, hingga logistik yang dibawa, serta rute yang dilalui. Juga dibahas tentang siapa yang perlu tinggal di Mekkah untuk membina masyarakat Mekkah yang ditinggalkan. Rencana itu sepertinya telah diketahui oleh penentang-penentangku, maka mereka mencoba menggagalkan.
Hijrah kami mulai pada malam hari, kala itu aku berdua dengan Abu Bakar, mengawalinya. Kira-kira kami berangkat jam 10 malam. Ali kami tugasi untuk menjaga rumah dan membina Mekkah. Dalam perjalanan itu kami menggunakan unta. Saat pagi telah tiba, kami merasa ada ketidaknyamanan dalam perjalanan. Perasaanku mengatakan bahwa ada yang hendak menghadang kami. Maka, kami pun beristirahat di pegunungan yang berbatuan. Di sekitar bebatuan itu ada semacam gua kecil, yang berupa sela batu yang tertutup sebagian dengan batu lainnya. Cukup untuk menyembunyikan diri. Unta kami taruh di balik lindungan bebatuan di sekitar itu. Dari kejauhan kami melihat ada rombongan orang-orang yang mencari kami. Kemudian kami putuskan untuk berlindung dalam gua tersebut. Saat itu sudah ada laba-laba yang memulai memintal jaringnya, tetapi masih ada sela yang cukup untuk menyusup masuk. Di mulut gua itu ada batu yang di atasnya juga ada burung merpati yang sedang bersarang. Setelah kami masuk gua itu, tiga jam kemudian orang-orang itu sampai ke tempat kami. Tetapi mereka tidak melihat kami. Aku mendengar pembicaraan mereka, bahwa tidak mungkin orang masuk ke dalam gua itu karena mulut gua itu sudah tertutup oleh jaring laba-laba. Lagi pula, ada burung yang bersarang di mulut gua itu. Rombongan itu kemudian menjauhi kami. Setelah rombongan itu jauh, kami baru keluar dari gua itu dan melanjukan perjalanan menuju Madinah.

Apakah nabi sebelumnya sudah pernah ke gua itu?

Belum pernah. Kami tiba di sana yang baru sekali itu. Itu juga bukan tempat tujuan. Hanya karena saat itu sampai sana dan merasa ada halangan, maka kami berlindung. Tempat berlindung yang aman menurut kami ya hanya tempat itu, maka kami berlindn di sana. Aku juga tidak mengetahui nama tempat itu. Di sekitar gua itu ada tumbuh pohon yang lumayan besar, masyarakat Arab menyebutnya sebagai pohon Tsur. Maka gua itu kemudian dikenal dengan gua Tsur.

Nabi, apakah ada alasan lain kenapa memilih Madinah?

Selain alasan di atas, ada beberapa yang menjadi pertimbangan, antara lain: Banyak sahabat-sahabat kami yang tinggal di Madinah. Mereka telah mengetahui rencana kedatangan kami. Umumnya mereka awalnya berdagang di daerah itu, kemudian menetap. Rombongan-rombongan pedagang ini yang menceriterakan di Madinah. Paman-paman kami juga sudah banyak yang tinggal di sana. Selain karena jaraknya dekat, alasan-alasan itu merupakan alasan yang kuat.

Nabi, dalam riwayat diceritakan bahwa ketika Nabi sudah sampai di Madinah banyak orang yang menawarkan kepada Nabi agar tinggal di rumah mereka. Karena tawarannya begitu banyak, sehingga nabi susah untuk memutuskan, kemudian nabi bilang bahwa terserah untanya nanti berhenti di mana, di situlah kami akan singgah. Betulkah begitu yaa Nabi?

Bukan begitu. Kalau begitu itu namanya syirik. Masak kita sebagai manusia menyerahkan keputusan kepada unta? Unta berhenti di depan rumah Sahal karena sengaja dihentikan. Bukan karena unta mau berhenti di situ. Orangnya yang ingin berhenti di situ. Ada beberapa pertimbangan kenapa memilih tempat itu. Pertama, alasannya tempat itu strategis, dekat pasar, dekat lapangan, dan merupakan pusat kota. Alasan kedua, rumah Sahal itu luas, sangat memungkinkan untuk mengadakan pertemuan dengan orang banyak. Antusiasme penyambutan kedatangan kami sangat tinggi. Pasti mereka menginginkan untuk dapat berjumpa dan mendengarkan cerita-cerita kami. Maka kami putuskan untuk menghentikan unta di rumah Sahal. Memang saat itu aku tidak bilang kalau aku memilih rumah Sahal. Maknailah kata-kata dengan baik, ya....

Iya nabi, maafkan aku. Di Madinah kan Nabi kemudian membangun rumah dan Masjid, kapan itu dilakukan?

Mulai dari rumah Sahal rencana itu dimatangkan. Secara bersama-sama kami membangun masjid yang kemudian dinamai Masjid Nabawi. Di samping Masjid itu pula rumahku. Pembangunan itu dimulai dua bulan sejak kedatangan kami di Madinah. Bangunan Masjid Nabawi ketika itu paling besar di Madinah. Dananya diperoleh dari sumbangan dan zakat para umat Muslim di Madinah. Tempat itu kemudian menjadi tempat syiar Islam, yang menyebabkan Islam maju hingga saat ini.

Hijrah Nabi ini kan kemudian dijadikan momen penanggalan Islam. Apakah hijrah saat itu memang bertepatan dengan tanggal 1 Muharam? Kenapa yang dipilih adalah penanggalan qomariah, bukan syamsiah?

Hijrah itu berlangsung pada akhir Dzulhijah. Setelah itu kan muncul bulan baru, Muharram. Nah, munculnya bulan baru itulah yang kemudian dijadikan momen penanggalan Islam. Waktu itu masyarakat Arab menggunakan penanggalan qomariah, maka Islam juga kemudian menggunakan kebiasaan itu.

Nabi, kiranya apa relevansi antara hijrah nabi waktu itu dengan makna masa kini, dan apa pesan nabi terkait dengan tahun baru hijriah ini?

Hijrah itu mempunyai kandungan nilai yang masih relevan hingga saat ini. Hijrah merupakan bentuk dari perjuangan penegakan kebenaran, perjuangan pemberdayaan, dan perjuangan perluasan syiar. Hijrah juga merupakan perwujudan dari perjalanan spiritual untuk menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan. Pesanku, tingkatkan keimanan untuk menghadapi persoalan-persoalan kehidupan. Pesan ini bersifat universal, baik untuk momen Tahun Baru Hijriah maupun Tahun Baru Masehi.


Wallohu'alam bish showab.

Sabtu, 13 Desember 2008

DUNIA KEILMUAN JIN

Dunia pemikiran atau dunia keilmuan dalam alam jin relatif tidak berkembang jika dibandingkan dengan dunia pemikiran yang ada di alam manusia. Pada kehidupan manusia pemikiran demikian maju. Hampir semua obyek mempunyai keilmuannya sendiri yang senantiasa berkembang. Ini disebabkan oleh karakter kecerdasan jin dan manusia yang berbeda. Manusia diberikan oleh Tuhan kecerdasan yang lebih tinggi dibanding kecerdasan jin.
Jin pada dasarnya makhluk yang tergolong kurang cerdas. Ia tidak mampu untuk berfikir banyak, sehingga tidak ada teknologi, seperti terma teknologi dalam kehidupan manusia, yang mampu dihasilkan oleh jin. Kehidupannya monoton dari semenjak jin diciptakan hingga waktu sekarang ini. Tidak ada perubahan pola kehidupan yang berarti. Maka, pantas saja jika dikatakan bahwa jin adalah makhluk yang lemah jika dibandingkan dengan manusia. Hanya saja, karakter jin yang tidak dimiliki oleh manusia, dan kebanyakan manusia ingin memiliki karakter yang dipunyai oleh jin, seperti terbang, dapat bergerak dengan sangat cepat, ini kemudian menyebabkan manusia menjadi terbalik menganggap jin lebih unggul dibanding dirinya.Jin umumnya mengakui bahwa manusia lebih hebat dibanding dirinya, maka banyak jin yang sangat senang untuk "nyuwita" kepada manusia. Jin banyak yang ingin mengabdi kepada manusia, terutama manusia-manusia yang dianggapnya mumpuni, misalnya para kiai. Para kiai ini banyak yang menjadi idola para jin, selain karena ilmu keagamaannya yang tinggi, praktik keagamaannya juga tinggi. Ditambah lagi mereka mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan jin. Jin yang berhasil nyuwita kepada orang yang menjadi idolanya ini, maka di alamnya, prestige jin akan meningkat. Ia akan menjadi jin yang lebih dihormati, karena dianggap telah mempunyai keilmuan yang lebih tinggi, pengalaman lain di luar dunianya, serta mempunyai banyak bekal untuk kelak dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Gambaran peningkatan prestige jin dapat diibaratkan dengan seorang tenaga kerja Indonesia yang telah pulang dari negara maju (misalnya: Amerika, Jepang, Eropa, Arab, dan sebagainya) yang tergolong berhasil. Ketika kembali ke kampung halamannya akan menjadi orang yang lebih terhormat, karena dianggap mempunyai pengalaman hidup di negeri lain, dipandang pengetahuannya juga meningkat, mempunyai kemampuan berbahasa negeri lain, mengalami peningkatan bekal hidup yang lebih baik, dan sebagainya, sehingga biasanya ketika pulang ke kampungnya ia mendapat sambutan yang membanggakan, dan meningkatkan kehormatannya.

KEMASYARAKATAN JIN

Kehidupan jin hampir sama dengan kehidupan manusia. Jin umumnya beranak- pinak, meskipun ada juga yang tidak beranak-pinak. Namun ada perbedaan yang mendasar, jin tidak mengalami kematian layaknya manusia. Jin juga tidak mengalami sakit dari penyakit yang kebanyakan diderita manusia, seperti pilek, darah tinggi, stroke, kanker, ataupun penyakit lainnya. Sakit yang dialami jin adalah sakit akibat powernya melemah, kebanyakan disebabkan oleh hantaman doa atau ruqyah dari manusia. Doa-doa ini akan menguras power jin sehingga menjadi tak berdaya. Bukan sakit karena penyakit. Satu hal lagi yang membedakan, jin yang telah berusia tua dapat memperbarui penampilannya untuk menjadi muda kembali, baik penampilannya maupun powernya. Ini yang tidak dimiliki oleh manusia. Tentang hal itu, semua jin, baik jin Islam, jin setengah tobat, atau jin kafir, ketiganya dapat melakukan hal yang sama.
Jin mempunyai bentuk yang beragam, tergantung pada suku dari jin tersebut. Masing-masing suku jin mempunyai ciri phisik yang berbeda. Ada suku jin bertanduk, suku berwajah kerbau, suku badan binatang wajah manusia, suku wajah binatang badan manusia, suku jin bermata tiga, suku seperti manusia bertaring, suku seperti manusia biasa, juga ada suku-suku yang lain. Meskipun suku jin beragam, namun mereka saling akrab, saling toleran, tidak ada yang merendahkan martabat jin yang lain. Mereka hidup dalam keharmonisan, tidak ada celaan kepada yang lain, tidak ada protes terhadap sesama jin. Kehidupan jin betul-betul liberal. Dengan kata lain, kehidupan jin sama gambarannya dengan yang dicita-citakan oleh paham kapitalisme dalam pemikiran ekonomi.
Fisik jin yang berbeda dengan manusia sangat mudah untuk dikenali. Tetapi untuk jin yang fisiknya seperti manusia biasa, perlu kecermatan untuk dapat membedakan apakah itu manusia ataukah jin. Kecermatan itu mutlak diperlukan terutama untuk membedakan antara jin dengan arwah manusia di alam gaib. Apabila kita tidak berhati-hati, maka akan mudah bagi jin untuk mengecoh. Karena jin, terutama jin bukan Islam, sangat suka untuk mengecoh manusia. Mengecoh menjadi kegemaran jin karena dapat meningkatkan prestige jin di dunia jin itu sendiri.
Satu hal yang sangat jelas dikenali untuk membedakan antara jin dan arwah manusia adalah terletak pada auranya. Aura jin berwarna kuning, sementara aura manusia berwarna netral bening. Bagi jin yang tingkat muslihatnya tinggi, auranya dapat dibeningkan sehingga warna kuningnya menjadi samar-samar. Untuk mengatasinya, dapat dibacakan ayat-ayat suci yang ada dalam Al Qur'an atau Nur Allah dan dihantamkan kepada objek tersebut. Jika itu jin, selain warna auranya akan menjadi jelas, powernya pun akan menjadi melemah, dan biasanya akan lari. Tetapi jika itu adalah manusia, ia akan tetap berada di situ dengan tidak goyah sedikitpun, tidak ada power yang hilang, dan semakin jelas kemanusiaanya.
Meskipun suku jin berbeda-beda, namun jin suka hidup berkelompok-kelompok, dan tiap-tiap kelompok dapat saja terdiri dari berbagai suku jin. Ada juga kelompok jin yang terdiri hanya satu suku jin saja, meskipun ini jumlahnya relatif sedikit dibanding jumlah kelompok jin yang terdiri dari berbagai suku jin. Di dalam kelompok jin ada ketua kelompok jin, yang dapat diibaratkan sebagai kapten tim sepak bola. Ia tidak bertugas sebagai pemerintah, tetapi hanya bertugas sebagai penyelaras gerakan aktivitas jin. Kerjasama jin dalam kehidupannya sangat kompak, baik antar sesama jin ataupun antar sesama kelompok jin. Mereka saling bahu-membahu untuk bantu-membantu antara jin yang satu dengan jin yang lain, terutama jika jin mengalami gangguan dari manusia. Keadaan jin yang mengelompok, kompak, saling membantu ini sering dikatakan oleh orang-orang yang pernah bersinggungan dengan dunia jin sebagai kerajaan jin.
Pada dasarnya, kehidupan jin saat ini tidak cocok disebut sebagai kerajaan, karena dalam kehidupan jin tidak berlaku pemerintahan. Tidak ada jin raja ataupun jin rakyat, yang ada hanyalah sesama jin yang berada pada status yang sama. Meskipun dalam dunia jin sendiri dapat digolongkan sebagai jin berpower tinggi, jin berpower sedang, ataupun jin berpower rendah. Hanya saja tidak berlaku juga kehidupan jin yang berpower tinggi menguasai jin yang berpower rendah. Tidak seperti kehidupan manusia yang cenderung seperti itu. Dunia pemerintahan jin telah runtuh. Pada jaman dahulu, memang masyarakat jin terbelah menjadi dua kerajaan besar, yaitu kerajaan jin buruk dan kerajaan jin baik. Ketika terbelah ke dalam dua sistem pemerintahan seperti itu, ternyata terjadi banyak intoleransi, sentimen antar kelompok sangat tinggi, sehingga kehidupan kemasyarakatan jin dan aktivitas jin banyak terganggu, dan itu tidak menguntungkan bagi kehidupan jin secara keseluruhan. Maka, pada sekitar seribuan tahun yang lampau, para jin sepakat untuk merombak sistem kehidupannya dengan cara meniadakan sistem pemerintahan, dan mengganti sistem liberal murni, dan itu yang dipraktekkan hingga kini. Dengan berlakunya sistem ini ternyata kehidupan jin menjadi lebih kompak dan lebih harmonis.

Jumat, 12 Desember 2008

REALITAS PENCIPTAAN ALAM, Tandingan Teori Big Bang

Kalau kita bicara tentang bagaimana awalnya jagat raya ini terbentuk, maka kita pasti dihadapkan pada teori Big Bang, yang selama ini disinyalir paling dapat menjelaskan. Meskipun dalam teori Big Bang itu ada pula kejanggalan-kejanggalan alasan dan logikanya.
Melalui pengalaman spiritualku, aku mendapatkan penjelasan tentang penciptaan jagad raya ini sebagai berikut:
Tuhan menciptakan alam ini hanya dalam waktu yang sangat singkat. Enam masa yang anda ketahui dalam al Qur’an itu merupakan tahapan perkembangan alam ini. Tahap pertama adalah tahapan bibit alam. Tuhan menciptakan alam semesta ini dimulai dari bibit-bibit alam yang ditanamkan. Bibit-bibit alam ini laksana mutiara yang sangat bening yang tersebar di ruang angkasa. Ruang angkasa ini yang kita ketahui sebagai alam dua. Di antara bibit-bibit alam itu ada induknya, yaitu yang paling besar berpusat di tengah antariksa. Itu yang menjadi inti bibit alam. Masing-masing kristal bibit alam itu mempunyai perilaku serupa yaitu mampu mengeluarkan kabut dari dalamnya, dan setiap kabut yang keluar itu membentuk bongkahan kristal baru. Perilaku gerakan seluruh bibit alam itu sama, termasuk arah gerakannya. Bibit alam itu berperilaku demikian setelah Allah memasukkan ayat-ayat kunci dan Nur Allah ke dalam inti bibit-bibit alam itu. Ketika ayat-ayat kunci dan Nur Allah itu memasuki inti bibit-bibit alam itu, maka kemudian tercipta energi panas yang kemudian memunculkan gaya yang mampu menggerakkan. Bentuk pertama yang keluar dari inti bibit-bibit alam itu adalah kabut. Energi yang ditimbulkan oleh gabungan antara ayat-ayat kunci dan Nur Allah itu sangat besar, sehingga menggerakkan gaya memutar. Kabut-kabut yang dikeluarkan oleh bibit-bibit alam ini merangkum materi-materi yang terlontar dari bibit-bibit alam itu menjadi gugusan-gugusan bintang yang kamu kenal sebagai galaksi. Galaksi-galaksi di alam dua itu banyak sekali. Di sisi luar atau batas terpinggir dari alam dua juga terdapat galaksi. Galaksi-galaksi yang ada pada posisi terluar dari langit dua itu adalah galaksi yang paling awal terbentuk.
Galaksi-galaksi awal ini mempunyai energi yang tinggi sekali. Energinya ini berkaitan pula dengan gravitasi langit ketiga, yang itu menyebabkan munculnya, apa yang kita sebut sebagai, black hole. Jadi, black hole itu adalah gravitasi langit ketiga.
Cahaya-cahaya yang berasal dari bintang-bintang sehingga kita bisa melihat keindahan alam ini, itu adalah nur Allah. Tahapan ini adalah tahapan ke satu dan kedua dari enam masa itu. Tahapan satu dan dua ini merupakan satu rangkuman.

Lalu, tahapan masa berikutnya seperti apa?

Tahapan masa ke tiga dan ke empat juga merupakan satu rangkuman. Pada tahapan masa itu, terjadi pemadatan materi-materi yang berasal dari kabut yang kemudian menjadi benda-benda langit. Pemadatan terjadi karena adanya perputaran gaya yang sangat cepat, dan adanya energi panas. Proses pemadatan ini yang memunculkan planet-planet hingga mempunyai bentuk gunung, jurang, lautan, air, angin, dan sebagainya.
Masa ke lima dan enam merupakan tahapan masa makhluk hidup. Artinya, pada tahapan ini makhluk-makhluk hidup seperti binatang, tumbuhan, manusia, mulai terbentuk.
Pada galaksi-galaksi awal telah ditiupkan makhluk hidup, terutama malaikat. Malaikat-malaikat ini bertugas menjaga alam yang baru diciptakan itu.
(Penjelasan lebih lengkap saya tulis di buku keduaku)

Minggu, 23 November 2008

Surat Untuk NASA, tentang Mars dan Pathfinder

sebagai seorang siswa dan manusia bumi, terus terang aku sangat salut dengan perjuangan keilmuan Ilmuwan-Ilmuwan Amerika Serikat yang tergabung dalam NASA. Hasil dari perjuangan keilmuan antariksa ini yang membuat kita dapat menggunakan teknologi canggih yang mendukung kecepatan, kenyamanan, variasi, penambahan pengetahuan, pengalaman, dan lain-lain yang kita nikmati selama hidup.
Satu hal yang membuat aku merinding ketika memikirkan tentang hal ini adalah, upaya NASA untuk mencari informasi di Mars untuk mencari kepastian apakah Mars mempunyai kemiripan dengan sifat-sifat di bumi? apakah manusia bumi bisa hidup di sana? maka robot pengintai yang diberi nama Pathfinder pun di kirimkan untuk menjelajah Mars. Informasi yang dikirim oleh robot cerdas ini penting, karena akan menentukan apakah mnusia bumi ini nanti dapat dikirim ke planet merah itu? Sumber merindingnya adalah dari dua pertanyaan, yaitu: apakah bumi memang sudah tidak akan mampu mewadahi jumlah manusia? biaya untuk semua itu kalau di tulis dalam bentuk angka, berapa jumlah angkanya, dan bagaimana membunyikanya?
Sebagai orang yang dikaruniai Allah SWT untuk dapat melihat jauh, maka aku pun melakukan penginderaan terhadap planet Mars ini, siapa tahu hasil laporanku nanti dapat berguna bagi kita semua, terutama bagi para Ilmuwan NASA. Berikut ini hasil pengamatanku:
  1. Planet Mars itu memang mempunyai struktur tanah yang berpasir dan warnanya merah bata.
  2. Udaranya hanya terdiri dari sedikit oksigen dan lebih banyak hidrogen, maka suhu udaranya lebih panas dibanding bumi.
  3. Unsur nitrogen tanah hanya sedikit sehingga kesuburan tanahnya tergolong tandus.
  4. Cadangan airnya ada tetapi sedikit. Air di planet Mars hampir sama dengan di bumi hanya kandungan mineralnya tinggi, seperti unsur nikel, besi, dan mineral-mineral lain. Untuk dapat dikonsumsi seperti air bumi, perlu dilakukan rekayasa teknologi air yang canggih. Deposite airnya di dalam tanah sedikit.
  5. Tidak ada tumbuhan keras yang ada di Mars. Beberapa semak ada yang hidup, tapi jumlahnya sangat sedikit.
  6. Planet ini tidak dihuni makhluk seperti binatang atau manusia. Planet ini dapat dikatakan tidak berpenghuni.
  7. Struktur tanahnya sangat kuat sehingga nyaris tidak terjadi gempa. Hanya saja tiupan anginnya sangat kencang, dan itu menimbulkan badai yang teramat dahsyat. Badai yang ada di bumi sepertinya tidak sebanding kekuatannya jika dibandingkan dengan badai di planet Mars. Seandainya diukur secara konkrit, misalnya kita mendirikan bangunan di planet itu dan kemudian ada badai, maka bangunan itu tidak akan tersisa.
Dari apa yang aku paparkan itu, sepertinya kalau tujuannya adalah untuk mengekspor manusia bumi untuk tinggal di Mars, adalah sangat sulit. Tetapi kalau tujuannya lain, barangkali akan lebih berguna. Tujuan lain itu apa aku tidak tahu. kiranya para ilmuwan mungkin lebih mengerti.
Kalau tujuannya untuk mencari tempat tinggal di planet lain, aku dapat tunjukkan. Memang ada planet yang sangat mirip dengan bumi, ada tumbuhan, ada sungai, laut, gunung, binatang (terutama binatang-binatang dasar). Planet itu di luar tata surya kita, di luar Galaksi Bimasakti. Tempatnya kira-kira diametral (berseberangan) dengan Galaksi Bimasakti. Jaraknya kira-kira 500 juta tahun cahaya. Planet itu ukurannya hampir sama dengan bumi, udaranya lebih sejuk. Air, udara, lingkungan persis dengan bumi yang kita tempati ini. Hanya saja planet ini tidak pernah terdeteksi. Bahkan galaksinyapun tidak kita kenal. Kalau boleh aku memberi nama, galaksi itu akan aku beri nama Galaksi Pandrik, dan planetnya aku beri nama Kandito.
Apa yang aku tulis ini benar-benar menggunakan kekuatan yang Allah berikan kepadaku. Bukan untuk pamer, bukan untuk mencari popularitas, tetapi untuk berbagi pengalaman, untuk tujuan kemaslahatan, sekaligus memaknai ayat Tuhan yang intinya mengatakan bahwa ilmu Tuhan sangat luas. Seandainya lautan jadi tinta dan ditambahkan lagi jumlah yang sama tidak akan mampu mencatatnya. lagi pula Allah mengajarkan kepada siapa saja yang dikehendaki. Wallohu'alam bish showab.

Pengamatanku tentang UFO atau Piring Terbang

UFO atau piring terbang telah ramai jadi perbincangan orang-orang di seluruh dunia, semenjak munculnya penuturan dari seseorang yang mengaku pernah melihat benda asing yang mirip dengan bentuk piring tetapi terbang. Benda itu tidak diketahui dengan pasti asal-usulnya. Karena aneh dan langka, maka itu kemudian memunculkan berbagai perkiraan orang dengan logika berpikirnya masing-masing. Sebagian ada yang meyakini bahwa itu adalah benda langit atau benda bikinan makhluk ruang angkasa, atau sejenis pesawatnya, untuk melakukan observasi di bumi. Logika ini sepertinya mendapat dukungan pembenaran mengingat pengalaman manusia yang pernah menjelajah hingga ke Bulan (misi Apolo 11) dan sampainya Pathfinder di planet Mars. Makhluk yang mengemudikan wahana ini dikenal dengan istilah Allien. Istilah ini sering digunakan dalam film-film yang bertema tentang penjelajahan luar angkasa, misalnya Star Trex, Matrix, dsb.
Mengingat antariksa sangat luas dengan benda-bendanya, seperti panet, meteor, satelit, bintang, dan benda-benda lain sangat banyak jumlahnya, dan itu juga jauh tempatnya, susah untuk diobservasi, maka batasan-batasan terma ilmiah tidak mampu untuk memverifikasi. Akibatnya logika melebar menjadi mitos kembali. hingga saat ini institusi pengamatan luar angkasa, seperti NASA pun tidak berani memastikan apa sebenarnya yang terjadi atas fenomena yang disebut UFO itu. Tidak mampunya keilmuan menjelaskan fenomena seperti itu, maka kemudian orang lari kepada rujukan yang diyakini kesahihannya, seperti ayat-ayat suci dalam berbagai kitab suci. Hanya saja, di dalam kitab suci itu keterangannya sangat susah untuk dipahami, karena pernyataannya hanya bersifat umum, sedikit, dan tidak ada penjelasan. Akhirnya, orang-orang melakukan penafsirannya sendiri-sendiri hingga susah untuk dicari kesepahamannya.
Begitu pula, semakin hari semakin banyak ragam UFO yang dituturkan oleh manusia, bahkan disertai dengan gambar-gambar "yang mungkin sengaja dirancang untuk pembenaran" dengan beraneka wujud. Ada yang berupa cahaya, ada benda seperti genta, ada seperti piring, dan lain-lain. Munculnya banyak ragam UFO ini menjadikan orang yang kritis akan berfikiran tentang penggunaan teknologi tertentu dengan tujuan memudahkan pemahaman. Intinya, orang-orang masih diliputi dengan ketidakpastian.
Alhamdulillah, selama ini aku diberikan kelebihan oleh Allah SWT untuk melihat obyek yang jauh sekalipun melalui penginderaan mata batin. Apa yang aku lihat dimensinya setara dengan penglihatan normal manusia pada umumnya. Atas kelebihan itu, aku terinspirasi untuk mengamati kesejatian fenomena UFO yang selama ini sepertinya tidak terpecahkan.
Dari hasil pengamatanku, aku melihat bahwa apa yang disebut dengan UFO itu adalah bukan benda semacam pesawat luar angkasa yang memasuki bumi. Fenomena seperti cahaya yang berbentuk piring yang terbang, atau menggantung di langit, itu terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh benda angkasa seperti meteor atau komet. Matahari menyinari meteor yang posisinya dekat dengan atmosfir bumi. Meteor itu memantulkan sinar tersebut hingga sampai ke bumi. Pantukan inilah yang menyebabkan munculnya sinar seperti piring terbang itu. Sinar itu tidak lama, hanya beberapa saat saja karena antara meteor, bumi, dan matahari semuanya bergerak sehingga sudut pantulnya segera berubah. ketika sudut pantulnya berubah, maka fenomena sinar seperti piring terbang itu pun menghilang. Ada sinar yang sama terangnya, tetapi terkadang juga ada sinar yang lebih terang dalam sinar itu. Gradasi sinar yang berbeda ini, yang seolah seperti lampu dario pesawat UFO, terjadi karena permukaan meteor tidak rata.
Ada juga sinar yang di dalamnya seperti ada benda hitam berbentuk piring, atau bentuk piring atau gong yang diliputi sinar. Bentuk ini terjadi karena adanya tertutupnya sinar matahari oleh meteor. Ini yang dapat disebut juga sebagai gerhana meteor. Ini tentu melengkapi pemahaman kita tentang gerhana bulan dan gerhana matahari.
Aku telah melakukan pengamatan berulang kali, dan hasilnya seperti yang aku jelaskan ini.
semoga apa yang aku tulis ini dapat mengilhami pengetahuan tentang antariksa.
wallohu'alam bish showab

Kamis, 13 November 2008

BERITA BUKU

Pembaca yang terhormat, aku telah meluncurkan buku pertamaku yang berjudul BERJUMPA 26 NABI, PENGALAMAN SPIRITUAL SEORANG REMAJA. Buku itu diterbitkan oleh PUSTAKA PESANTREN - LKIS YOGJAKARTA. Buku itu telah dua kali dibedah buku, kali pertama bertempat di Pondok Pesantren Kaliopak-Piyungan-Yogjakarta pada tanggal 23 Oktober 2008. Kali kedua di semarang, tepatnya di Pameran Buku yang bertempat di Gedung Wanita Jl. Sriwijaya No.9 Semarang pada tanggal 7 Nopember 2008. Alhamdulillah, animo dan respon masyarakat sangat tinggi dan positif.
Buku kedua juga sedang dalam proses penerbitan. Tema buku itu tentang REALITAS GAIB. Dalam buku itu akan diceriterakan tentang alam setelah kematian, alam yang menyelimuti manusia, penciptaan alam, alam jin, alam malaikat, peranan doa di alam kubur dan sebagainya. Data buku itu aku dapatkan melalui penginderaan spiritual melalui dialog dengan nabi, wali, juga melalui maneges, yaitu komunikasi langsung dengan Allah SWT.
Selamat mebaca buku pertama, dan nantikan terbitnya buku kedua.
Buku ketiga sedang dalam penggarapan, yaitu tentang dialog dengan nabi-nabi yang ada dalam kitab Injil Perjanjian Lama. Dialog yang telah selesai dilakukan adalah dengan Nabi Yehezkiel, Nabi Yesaya, dan sebagaian dengan Nabi Yeremia. Masih banyak nabi-nabi yang belum diajak berkomunikasi. Jika nanti telah selesai....akan segera diberitakan melalui buku dengan tema Dialog dengan Nabi-Nabi di Kitab Perjanjian Lama.
Semoga bermanfaat....Salam Sejahtera dan Bahagia dan senantiasa dalam Ridlo Allah SWT.

Selasa, 08 Juli 2008

Dialog dengan Nabi Muhammad tentang Perbuatan Baik dan Buruk

Nabi, apa maksudmu sebenarnya dalam pidato haji perpisahan yang mengatakan bahwa orang Islam perlu mengimani dua pusaka, al Qur’an dan sunah?

Orang memahami al Quran saja sudah cukup. Hidup dan kehidupannya akan indah, nyaman, menyenangkan. Sunah itu tuntunan-tuntunan saja. Sunah tidak menjamin mendapat pahala. Artinya, ada yang engkau ikuti dan itu mendapatkan pahala, dan ada yang tidak mendapatkan pahala.

Kenapa begitu?

Karena sunah itu dasar-dasar tuntunan?

Bukankah sunah itu meniru apa yang engkau lakukan, dan engkau adalah uswatun hasanah?

Kalian tidak perlu meniru seluruh gaya hidupku. Ambil saja yang baik-baik yang itu sesuai dengan kehidupanmu. Aku hanya penyampai saja. Yang terpenting itu hubungan kita dengan Tuhan.

Nabi, aku ingin bertanya kepadamu tentang konsekuensi perbuatan baik dan buruk di dunia ini.

Kehidupan ini semua ada catatannya. Seperti diibaratkan perbuatan masyarakat ada catatannya dalam kepolisian. Semua catatan-catatan manusia itu dicatat dalam buku besar yang mencatat semua tentang kehidupan dunia.

Siapa yang mencatat? Apakah ada juru catat tersendiri?

Ada juru catatnya, mereka itu adalah malaikat-malaikat Allah.

Lho, manusia di bumi ini kan jumlahnya sangat banyak, berarti memerlukan malaikat yang banyak sekali. Berapa jumlah malaikat yang mengitarimanusia? Katanya yang mencatat amal manusia hanya malaikat Rakib dan Atid?

Malaikat itu mempunyai qorin yang banyak, bisa mencapai milyaran. Maka ia dapat melakukan kegiatannya secara standar pada setiap manusia, mencatat dengan tepat.
Sebenarnya di setiap manusia tidak hanya malaikat Rakib dan Atid saja. Ada orang yang kitari tiga malaikat, bahkan lebih.

Karakter orang seperti apa yang mempunyai tiga malaikat?

Orang yang mempunyai tiga malaikat atau lebih itu umumnya keturunan para nabi dan wali yang mempunyai nasab yang jelas, atau orang yang sedang tirakat, lelaku keilmuan. Malaikat yang mengitari bisa terus-terusan bersamanya, bahkan jumlahnya dapat terus bertambah, sejalan dengan maqamnya.

Apakah jumlah malaikat itu bisa berkurang?

Kayaknya tidak, karena malaikat dalam menyertai orang tersebut, memperhitungkan tingkat konsistensi orang tersebut. Malaikat akan turut aktif menjaga konsistensi perbuatan orang itu. Ada juga orang yang hanya dijaga oleh satu malaikat saja. Biasanya orang seperti ini adalah orang yang dalam kehidupannya tidak sesuai ajaran kitab suci.

Ada nggak yang tidak dikawal sama sekali oleh malaikat?

Tidak ada, meskipun orang itu kafir, tetap ada malaikat yang menyertainya, meskipun satu. Ulama-ulama, pendeta, dan para agamawan lain yang betul-betul mencurahkan hidupnya untuk di jalan Allah biasanya disertai tiga malaikat.

Yang hanya mendapatkan satu malaikat ini, apakah karena jumlah malaikatnya berkurang atau dari awal memang hanya satu?

Itu biasanya dari awal sesuai takdirnya. Jumlah orang seperti itu hanya sedikit, hanya sepersekian persen dari total manusia.

Kok sepertinya tidak adil?

Itu ada kaitannya dengan alam setelah kematian. Pada dasarnya semua kejadian di dunia ini sudah diatur, sesuai takdirya.

Kalau begitu, kenapa ada pikiran rasional?

Pikiran rasional yang menghasilkan pilihan-pilihan itu sudah masuk ke dalam takdir itu. Sudah tergaris, tetapi manusia tidak memahami. Semua itu terkait dengan paket perjanjian manusia dengan Tuhan, termasuk di dalamnya umur.

Apakah ada orang yang menyalahi takdir, sebagaimana perkataan yang ada dalam masyarakat?

Takdir tidak pernah salah.

Sebagian ulama mengatakan bahwa umur bisa diperpanjang, atau kita bisa negosiasi dengan Tuhan tentang umur, kalau dirasa umur kita habis sementara tugas di dunia belum selesai, maka masih bisa mengajukan perpanjangan, bagaimana menurutmu?

Bisa, tetapi itu melalui proses yang panjang, dan sangat rumit, tidak semua orang bisa menyelesaikan tahapan itu. Tetapi ada orang yang mampu, tentu dengan keilmuan tertentu. Untuk seperti itu, harus membangkitkan jiwa asalinya, melakukan usaha dalam takdir. Orang yang bisa seperti itu biasanya telah mencapai maqam tertentu, biasanya mempunyai power melebihi wali. tidak semua orang.

Kalau takdirnya tidak bisa diperpanjang bagaimana?

Ya berserah diri saja, menerima apa adanya.

Apakah doa bisa memperpanjang umur?

Tidak cukup, harus ada usaha.

Nabi, yang disebut dengan wali itu apa?

Wali itu orang yang mempunyai keilmuan tinggi, bukan hanya tentang ilmu kanuragan, tetapi ilmu kehidupan dengan baik yang sangat tinggi. Ciri utama wali adalah orangnya cerdas dan konsisten, serta mempunyai kepedulian yang tinggi atas kehidupan yang baik.
Tidak semua wali mampu memohon perpanjangan umur.

Nabi, seberapa mungkin orang bisa meminta perpanjangan umur?

Bisa berkali-kali, tetapi tergantung Tuhan mau menyetujui apa tidak. Kalau tidak disetujui ya berarti hidup di dunianya sudah berakhir, berganti dengan kehidupan setelah kematian.

Dialog dengan Nabi Muhammad tentang Alif Lam Mim

Nabi, mengapa di dalam al Qur’an ada ayat yang sulit dipahami, seperti alif lam mim, yaa sin, ali lam ra, tho ha, dan sebagainya?

Itu merupakan ilmu murni dari Allah secara langsung yang harus difilter agar maknanya tidak terpengaruh.

Kenapa seperti itu, bukankah apa yang dari Allah pasti akan diikuti oleh makhluknya?

Ilmu ini faedahnya sangat besar. Sejauh ini belum ada orang yang dapat mengilmukannya secara tetap. Ayat-ayat itu dapat dikatakan sebagai prototype keilmuan, bakal ilmu, dasar dari ilmu-ilmu. Nabi sendiri belum ada yang mengilmukannya secara tetap. Termasuk aku sendiri, ada yang belum dapat aku pahami dari ayat-ayat itu.

Menurut nabi Yusuf, katanya semua nabi sudah mengetahui makna dari ayat-ayat seperti itu?

Betul, semua nabi sudah mengetahui maknanya. Tetap semua nabi belum mengetahui bagaimana cara mengaplikasi arti dan makna ayat-ayat itu bagi kehidupan manusia di dunia. Ini yang belum bisa dipahami.

Apakah mungkin itu akan terbuka?

Sepertinya tidak mungkin. Kalau ada satu orang saja yang memahami ayat-ayat tersebut secara pasti, termasuk aplikasinya, dunia pasti akan geger, kisruh.

Kisruh karena apa?

Karena banyak yang menentang dia dan banyak pula yang mendukung karena telah belajar darinya. Ini yang berpotensi kisruh. Karena di situ ada konflik.

Sebenarnya, ayat-ayat seperti itu berupa singkatan atau sudah ayat utuh?

Itu adalah suatu kata yang mempunyai makna sangat luas, melebihi luasnya samudra, alam raya ini. Sangat luas. Semua ayat-ayat itu karakternya seperti itu.

Terkait dengan alif lam mim, ada yang memaknai itu sebagai simbol dari Allah, Jibril dan Muhammad. Apakah betul seperti itu?

Bukan, bukan itu. Itu hanya perkiraan pemahaman orang saja. Yang jelas ayat-ayat itu ada kaitannya dengan kehidupan manusia.

Bisa nggak alif lam mim itu diartikan sebagai alam?

Tidak bisa. Perlu anda ingat ya, kalau ada satu orang saja yang memahami makna itu, akan terjadi konflik. Maka, maaf aku tidak bisa membocorkannya. Tidak perlu dibahas lagi.

Dialog dengan Nabi Muhammad tentang Nabi Terakhir

Nabi, aku ingin mendapat konfirmasi langsung darimu tentang nabiya ba’dah (nabi terakhir). Apakah betul bahwa engkau adalah nabi yang terakhir?

Iya, aku orang yang terakhir menerima wahyu kenabian. Oleh karena itu aku disebut sebagai nabi yang terakhir. Ini bukan berarti bahwa ilmu akan berhenti sampai di sini. Orang yang mempunyai ilmu seperti nabi masih terus berlanjut. Hanya saja mereka tidak mendapatkan wahyu kenabian, maka tidak disebut sebagai nabi.

Apakah memang ada penegasan bahwa engkau adalah nabi yang terakhir?

Persaksian di dalam Injil sebenarnya sudah diungkap. Di Dalam Al Qur’an juga ada penegasan tentang itu. Begitu juga persaksian para malaikat bahwa Muhammad adalah nabi terakhir.

Bagaimana bentuk persaksian para malaikat itu?

Para malaikat itu mengakui bahwa Muhammad adalah nabi terakhir. Persaksian para malaikat itu terjadi ketika usiaku 52 tahun. Persaksian itu dihadapkan langsung kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Persaksiannya di hadapan Tuhan.

Mengapa mereka para malaikat bersaksi, apakah atas inisiatifnya sendiri ataukah berdasarkan perintah Allah?

Mereka bersaksi atas perintah Allah sebagai bagian dari takdir dunia.

Sebenarnya nabi itu apa?

Nabi itu adalah orang-orang terpilih untuk mendapatkan wahyu kenabian. Nabi mendapatkan tugas untuk menjalankan syari’at dan menyebarkannya.

Apakah para wali yang menyebarkan agama juga bisa disebut sebagai nabi?

Bisa saja sepanjang ia mendapatkan wahyu kenabian. Kalau tidak mendapatkan wahyu kenabian sebaiknya disebut sebagai wali saja. Karena letak pembedanya berada pada wahyu tentang kenaban itu.

Bentuk wahyu kenabian itu seperti apa?

Wahyu kenabian itu diikuti firman Allah pada saat wahyu kenabian itu diterimakan. Ada pernyataan Allah yang menyatakan bahwa orang tersebut telah diangkat sebagai nabi.

Ada istilah nabi juga ada istilah Rasul. Apa beda keduanya?

Sama saja, nabi sama dengan rasul. Itu hanya istilah yang berbeda. Substansi dan maknanya sama.

Ada yang berpendapat bahwa nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu untuk kepentingan dirinya sendiri sedangkan rasul itu diperintahkan untuk menyebarkannya kepada orang lain. Bagaimana pedapatmu ya nabi?

Sama saja. Semua nabi itu menyebarkan apa yang diterima dari Allah kepada orang lain. Tidak ada nabi yang menikmati firman unuk kepentingannya sendiri, tidak menyebarkan. Itu tidak ada!

Tetapi, kenapa ada istilah nabi dan istilah rasul?

Itu karena faham ulama yang berbeda, sehingga mengartikan nabi berbeda dengan rasul.

Apakah bukan karena istilah yang ada di kitab suci sudah membedakan?

Bukan! Setiap nabi wahyunya untuk disebarkan. Meskipun penyebarannya itu kepada sedikit orang, nabi Khidir misalnya, beliau bisa disebut sebagai rasul.

Yaa nabi, sekarang ini ada sebagian umat yang mengakui bahwa Reza Ghulam Ahmad itu adalah nabi setelahmu. Kaum yang mengimaninya menyebutnya sebagai kaum Ahmadiyah, dan mengaku Islam juga. Bagaimana pendapatmu?

Dia lebih cocok disebut sebagai wali, bukan nabi. Karena dia tidak mendapatkan wahyu tentang kenabian.

Apakah semua nabi mendapatkan kitab suci atau suhuf?

Ada yang mendapatkan dan ada yang tidak. Semua ajaran Allah itu firmaniah, yang dapat berwujud dalam kitab suci, suhuf, atau firman-firman yang tak tersurat.

Apakah anda pernah ketemu dengan Reza Ghulam Ahmad?

Belum pernah ketemu. Ia belum bisa menemui nabi. Ada keilmuan yang tidak dipunyai.

Apakah anda tahu tentang permasalahan seperti itu?

Aku tahu, begitu juga nabi-nabi yang lain. Tetapi, kami para nabi tidak mempermasalahkannya. Yang penting ibadahnya tidak melenceng. Sewajarnya saja. Itu hanya khilafiah.

Bagaimana pendapatmu tentang adanya klaim kebenaran berIslam bagi sebagian umat?

Kami tidak mempermasalahkan. Yang kami inginkan dari mereka adalah beribadah dengan baik. Yang penting, dalam membaca kitab suci itu bukan keindahan suaranya, tetapi tahu maknanya.

Apakah konflik ini karena kesalahan memahami al Qur’an atau karena belum sepenuhnya memaknai al Qur’an? Apakah ini bisa dikatakan salah?

Bisa salah bisa benar. Tentang kebenaran yang asli itu telah tercantum dalam al Qur’an, ada kaitannya dengan pertanggungjawaban.

Jumat, 06 Juni 2008

PERLUNYA REKONSTRUKSI FILSAFAT ILMU

Ilmu dimaknai oleh Orang Jawa sebagai ngelmu, angel yen durung ketemu. Tetapi kalau sudah ketemu, ia akan membuat sesuatu menjadi lebih mudah, hidup menjadi lebih berarti, bersifat lebih membahagiakan, mendongkrak kesejahteraan, dan sebagainya. Angel (kesulitannya) terletak pada proses mencarinya, yang membutuhkan banyak waktu, banyak enaga, banyak biaya, serta pengorbanan-pengorbanan lain. Meskipun memerlukan pengorbanan ekstra, ilmu seseorang ternyata bersinggungan dengan ilmu orang lain yang terkadang sejalan dan terkadang pula berhadapan secara diametral berebut kebenaran.
Kebenaran yang kita usahakan dicapai oleh ilmu yang kita dipelajari, ternyata masih bersifat anggapan saja. Bukan kebenaran secara absolute, itu kalau dilihat dari perspektif orang lain. Demikian juga kebenaran yang diklaim orang lain, belum tentu benar menurut kita. Semakin jelas bahwa perspektif kebenaran seseorang tidak absolut, tetapi relative. Kebenaran bersifat paradok.
Kalau kita perhatikan, semua manusia sebenarnya sedang dalam proses berebut dan menuju kebenaran absolut. Karena kebenaran yang absolute itu bersifat abstrak dan diliputi oleh atmosfir relativitas, maka orang menekuni ilmu untuk menemukan kebenaran itu. Amosfir relativitas yang membiaskan kebenaran ini mempengaruhi pola pikir dan persepsi seseorang dalam mengindikasikan ilmu. Persepsi sendiri sangat dipengaruhi oleh berbagai factor yang melatarbelakangi cara berfikirnya. Cara berfikir mempengaruhi cara bertindak, juga perkataan.
Di dunia ini, dalam mengartikan ilmu, kebanyakan telah terkotak dalam pendapat yang berdasar pada sifat-sifat objektif, realistis, verifikatif, dapat di pahami dan diterapkan oleh orang banyak, sehingga bersifat positivistik. Kondisi inilah yang menentuan sesuatu itu ilmiah, dan yang ilmiah itu adalah kebenaran.
Jika hal ini dipedomani, seperti yang selama ini terjadi, maka kebenaran sebenanya sudah terhilangkan sebagian. Kitab suci agama apapun menjelaskan bahwa ada hal yang bersifat gaib dan yang konkrit. Terus yang gaib, yang tidak dapat diindera oleh kebanyakan orang, tentu tidak mudah untuk diverifikasi. Apakah lantas dikatakan tidak ilmiah?
Sebenarnya pernyataan ini sudah mengulang-ulang dari perdebatan di jaman para nabi, para filosof, hingga sekarang ini terjadi. Kita tahu perdebatan antara Nuh dengan rakyatnya, Ibrahim dengan Namrud, Plato dengan Aristoteles, Kant dengan Descartes, bahkan Presiden dengan legislative, Ahmadiyah dengan FUI, dan sebagainya. Berebut kebenaran dari perspektif yang berbeda. Galileo korban dikotomis klaim keilmiahan.
Maka, mari kita perluas cakrawala kita, bahwa kebenaran itu tidak terbatas pada status kata “ilmiah” yang sebagin besar dimaknai seperti sekarang ini. Untuk itu, jinkan aku berbagi pengalaman spiritualku yang selama ini aku alami, dan ternyata ada kebenaran-kebenaran baru yang mungkin selama ini tidak pernah disangka-sangka oleh pembaca, atau bahkan orang lain.
Berbagai pengalaman itu misalnya (ini hanay sedikit contoh dari yang aku alami):
- Aku melihat objek yang sangat jauh, di Amerika misalnya, dapat saya lihat dari sini, hanya dengan mengektifkan mata hati. Saya dapat menggambarkan secara detil ruang-ruang dan isi yang ada di Gedung Putih. Semua ini tentunya karunia dan ijin Allah. Aku juga dapat mengindera bagaimana magma yang ada di dalam bumi. Suatu bukti, ketika Kelud diperkirakan akan meletus, Aku berkomunikasi dengan Gunung Kelud. Gunung kelud mengatakan kepadaku bahwa dia tidak akan meletus. Setelah aku deteksi ternyata ada selimut gaib yang ada di kawah Kelud. Letusan akan terjadi kalau selimut gaibnya tidak menghalangi. Di sisi lain, Kelud mengatakan kepadaku bahwa aku belum diperintahkan untuk meletus. Maka, itulah akhirnya muncul gunung baru di kawah kelud. Wallahu’alam bil showab.
- Aku mendeteksi penyakit kanker kelenjar Tiroid (pasienku sekarang tinggal di Tanjung Balai). Ia mengalami kanker tiroid yang akhirnya sembuh berkat resep yang aku berikan. Resep itu aku dapatkan dari komunikasi dengan kankernya itu. Kanker itu yang memberi tahu resepnya. Alhamdulillah akhirnya sembuh.
- Aku juga mendeteksi perempuan 55 tahun yang mengidap batu empedu. Ketika itu dia kesakitan dan datang padaku. Aku lihat dengan kekuatanku, dan aku menemukan bahwa ibu ini terkena batu empedu. Dia membenarkan tentang hal itu, dan akhirnya cerita bahwa sebenarnya akan dioperasi oleh dokter, hanya saja terkendala oleh gula darahnya yang ketika itu 320. Aku ajak komunikasi penyakitnya, dan akhirnya aku dapatkan resep, alkhamdulillah dalam jangka 3 minggu ibu itu batu empedunya hilang, gulanya turun menjadi 160. Sebenarnya banyak lagi yang dapat aku sembuhkan dengan metodologi seperti itu, seperti hepatitis, virus di paru-paru, dan sebagainya. Umumnya mereka setelah bosan dengan pengobatan secara medik.
- Alhamdulillah, aku juga diberikan Allah kemampuan untuk komunikasi dengan makhluk gaib. Sebagian dari pengalamanku telah aku tulis dalam blog ini, spiritual-pandrik.blogspot.com.

Itu sekedar cuplikan cerita tentang pengalamanku. Aku mengundang anda, yang benar-benar ingin tahu tentang hal itu, ataupun tentang kondisi kesehatan sendiri ataupun keluarga anda, silakan kontak kami. Info selengkapnya, kunjungi blog kami: spiritual-pandrik.blogspot.com.

Kesimpulan.

Jangan puas dengan ilmu yang ana punyai sekarang, apalagi mengklaimnya sebagai yang paling benar. Ada kebenaran pada orang-orang lain. Kebenaran Absolut hanyalah milik Tuhan, Allah swt.

(ditulis oleh: Argawi Kandito (Pandrik) bin Pawenang).

Selasa, 03 Juni 2008

DIALOG DENGAN NABI ILYAS

Assalamu’alaikum yaa nabi Ilyas. Dapatkah engkau menceritakan pengalamanmu menerima wahyu yang pertama kali?

Wahyu pertama kali adalah pengangkatanku menjadi nabi. Wahyu itu wahyu kenabian. Umurku ketika itu tiga puluh lima tahun.

Seperti apa perintah kenabian?

Wahyu itu disampaikan langsung oleh Tuhan melalui mimpi. Aku diangkat ke langit dihadapkan kepada Tuhan. Di situ aku diperintahkan untuk mengajarkan tentang ketauhidan dan tata kehidupan dalam masyarakat.

Seperti apa Tuhan dalam mimpimu itu?

Aku tak sanggup membayangkan dan menceritakaan.

Kenapa anda dapat mencapai tahapan spiritual seperti itu, apa yang anda lakukan sebelumnya?

Aku tidak melakukan apa-apa. Ritual-ritual tertentu juga tidak aku lakukan. Selain itu, aku juga tidak mempunyai keturunan dari orang-orang suci seperti nabi, misalnya.

Apa yang engkau rasakan ketika menerima wahyu?

Aku merasakan ketenangan.

Yaa Nabi, anda hidup di dunia kapan? Apakah engkau pernah berjumpa dengan para nabi lain?

Aku hidup di daerah Yaman, kira-kira 400-500 sebelum masehi. Aku pernah bertemu dengan nabi Zakaria dan Ilyasa. Ilyasa itu guruku.

Apa yang engkau pelajari dari Ilyasa?

Dari Ilyasa aku mendapatkan ajaran tentang ketauhidan, akhlak, tentang diri dan kehidupan, serta tentang keluarga. Dari Zakaria aku tidak mendapatkan apa-apa. Ia lebih muda dariku.

Bisakah anda menceritakan pengalaman pertemuanmu dengan Ilyasa?

Ketika aku bertemu dengan Ilyasa, aku masih kecil. Dia mengatakan bahwa aku mempunyai aura yang bagus. Aura itu diyakininya sebagai aura kenabian. Kemudian dia menemui orang tuaku, meminta ijin untuk mendidikku.

Apakah wahyu kenabianmu diketahui oleh Ilyasa?

Tidak, Kami berpisah ketika aku berusia 22 tahun. Ketika itu Ilyasa melanjutkan perjalanan musafirnya.

Berapa kali anda mendapatkan wahyu? Apa inti ajaranmu?

Tidak sampai delapan kali. Aku tidak mengajarkan apapun. Aku juga tidak mendapatkan kitab ataupun suhuf. Masyarakat ketika itu sudah beragama dengan baik. Aku hanya meneruskan dan memelihara tatanan yang sudah jadi.

Apa wahyu terakhirmu yaa nabi?

Ketika hidupku sudah hendak berakhir. Aku dikabari bahwa tugasku sudah selesai. Umurku ketika itu 102 tahun.

Apa mu’jizat yang engkau miliki?

Aku tidak mempunyai mu’jizat seperti nabi lain. Hanya saja doaku senantiasa terkabulkan.

Yaa nabi, dapatkah anda menceriterakan tentang pengalaman yang membahagiakan, yang menyedihkan, serta tentang keluargamu?

Pengalamanku yang aling membahagiakanku ya saat kenabian itu. Yang menyedihkan aku rasa tidak ada. Aku tidak mempunyai anak maupun isteri. Aku hidup membujang selamanya. Ayahku meninggal dunia ketika aku masih kecil. Aku bertemu dengan Ilyasa ketika berumur 10 tahun.

Senin, 02 Juni 2008

DIALOG DENGAN NABI ZAKARIA

Assalamu’alaikum yaa nabi Zakaria. Aku ingin mendapatkan informasi tentang pengalamanmu mendapatkan wahyu yang pertama kali. Dapatkah engkau menceriterakan pengalamanmu padaku?

Aku mendapatkan wahyu yang pertama kali ketika usiaku tujuh belas tahun. Mula datangnya wahyu itu ditandai dengan datangnya cahaya seperti komet yang jatuh tepat di depanku. Komet itu ternyata dua malaikat Allah yang berkata kepadaku ”berbahagialah kamu, kamu telah diangkat dan dipercaya oleh Allah menjadi nabi”.

Yaa nabi, apa aktivitas sebelumnya yang engkau lakukan hingga mencapai maqam spiritual itas seperti itu, dan apa dampaknya dari pewahyuan itu?

Aktivitas yang seperti apa ya? Ee…mungkin ini jawaban yang anda tanyakan…sebelum wahyu itu datang, aku memang sedang berpuasa selama tiga hari. Puasanya biasa seperti orang Islam berpuasa. Sebelumnya aku berpuasa batin selama satu minggu. Memang aku sering melakukan puasa-puasa seperti itu sebelumnya. Setelah kenabian itu, aku mendapatkan mu’jizat dapat masuk ke dalam pohon, menembus tembok, masuk ke dalam tanah. Kemu’jizatan aku ini telah aku pelajari dari para guru-guru spiritualku jauh sebelum mendapat wahyu kenabian, tetapi selama itu pula aku tidak dapat melakukannya. Aku baru bisa melakukan semua itu setelah mendapat mu’jizat yang berbarengan dengan wahyu kenabian itu.

Guru spiritualitasmu siapa yaa nabi?

Banyak. Aku banyak berguru dari Abu Baizan. Ia adalah pamanku sendiri. Ia mengajarkan ilmu-ilmu kanuragan, baik beraliran hitam maupun putih.

Lho, nabi kok mempelajari ilmu hitam, bukankah ilmu hitam itu berkonotasi jelek?

Kedua-duanya aku pelajari, karena pada dasarnya semua ilmu itu baik. Hitam dan putihnya tergantung pada penerapan ilmu itu sendiri. Mempelajarinya menjadi penting agar dapat dengan pasti membedakan mana yang betul putih dan mana yang betul hitam. Tidak mencampurakannya hingga menjadi abu-abu. Aku juga belajar dari Abu Hasan, juga guru-guru lain. Perlu kamu ketahui, llmu hitam, seperti sihir, itu juga karunia Allah, asalnya ilmu itu juga dari Allah. Kenapa sihir dilarang dan dicap sebagai ilmu hitam, karena pada jaman dahulu sihir sering digunakan untuk hal-hal yang negatif, maka sering disebut sebagai ilmu setan, menjadi dicela, karena perbuatan negatif itu dilarang oleh agama.

Nabi, apakah engkau adalah keturunan nabi?

Kakek dari nabi Ilyasa dan buyutku adalah kakak beradik. Berarti aku dan Ilyasa masih saudara. Bapakku bernama Abu Hasan dan ibuku bernama Siti Zuraikhah. Istriku sendiri bernama Siti Aisyah yang biasa dipanggil dengan Isya. Artinya sebenarnya sama. Aku juga mempunyai kaitan saudara dengan Maryam ibu Isa. Ketika ia kecil, aku yang mengasuhnya. Aku punya satu anak laki-laki yang aku beri nama Yahya. Ketika Yahya lahir aku berusia 67 tahun dan isteriku berusia 27 tahun. Pemberian nama Yahya ini merupakan pemakaian pertama kata Yahya sebagai nama. Sebelumnya tidak ada yang berani menggunakan kata Yahya sebagai nama.

Dapatkah engkau lebih jelas menceritakan hubunganmu dengan siti Maryam ibu Isa?

Maryam itu masih hubungan saudara dengan aku, karena ia adalah anak Imran. Sedangkan Imran itu adalah sepupuku.

Apakah Imran itu termasuk nabi?

Imran itu bukan nabi tetapi ilmunya setara dengan ilmu para nabi. Ia mempunyai karomah-karomah, tetapi ia tidak mendapatkan wahyu kenabian. Ketahui ya...wahyu kenabian itu datang secara sendiri, tidak dapat diminta atau disongsong. Ia murni ramat Allah.

Nabi, berapa kali anda mendapatkan wahyu dalam hidupmu?

Banyak sekali. Aku sering mendapatkan wahyu, yang paling mengesankan adalah wahyu tentang kenabian. Nabi itu sebutan, maknanya adalah dia itu memimpin umat pada saat itu. Disamping bertugas menyampaikan ajaran-ajaran Allah.

Nabi, dapatkah anda menceriterakan tentang tanda-tanda kelahiran Yahya?

Sebelum Yahya lahir, aku telah lebih dulu mendapat wahyu dan dikabari bahwa kelak Yahya itu menjadi nabi. Ketika itu beritanya disampaikan langsung oleh Allah dalam meditasiku.

Yaa nabi, apa wahyu terakhirmu?

Aku mendapatka wahyu terakhir ketika di ujung masa hidupku. Setelah umurku 103 tahun aku meninggal. Itu beberapa hari setelah turunnya wahyu terakhir. Aku meninggal di Palestina, tetapi lahir di Yaman.

Ketika anda memelihara Maryam itu dimana? Apakah benar Maryam itu perawan suci? Apakah anda juga tahu kelahiran Isa?

Di Palestina. Ketika kelahiran Isa aku tahu, tetapi aku tidak menunggui kelahiran itu. Maryam ibu Isa itu dulunya memang gadis pingitan tetapi ia juga bergaul. Bahkan ia punyai kawan laki-laki yang dapat dikatakan sebagai kekasih, namanya Hasan al As’ari. Aku tahu betul Hasan al As’ari, karena ia adalah tetangga dekatku. Maryam mengenal Hasan al As’ari itu ketika ia berumur 17-18 tahun. Ia melahirkan Isa pada usia 22 tahun.

Maksud anda bagaimana?

Aku tidak yakin bahwa Isa tidak mempunyai ayah. Tetapi aku juga tidak yakin bahwa Maryam pernah berhubungan dengan lelaki. Karena aku tahu betul Maryam. Ia aku jaga dengan sebaik-baiknya. Hubungannya dengan Hasal al As’ari hanya merupakan hubungan yang berjarak. Isteriku juga menjagai dengan baik, dan Maryam sendiri orangnya sangat patuh. Dari hasil meditasiku, setelah Maryam melahirkan Isa, aku mendapat jawaban. Ada kekuatan Nur Allah yang masuk ke rahim Maryam. Nur itu tidak melalui tahapan berupa segumpal darah tetapi langsung menjadi manusia. Makanya, tiba-tiba perut maryam menjadi besar karena mengandung bayi.

Apa respon masyarakat ketika itu?

Masyarakat heboh dalam kebingungan. Selain itu ada juga berbagai gunjingan-gunjingan yang tidak hanya secara sembunyi-sembunyi, tetapi bahkan sudah terang-terangan. Akibat gunjingan itu Maryam tidak tahan, maka ia kemudian meninggalkan rumah, dan melahirkan dalam pengasingannya yang berjarak 20-30 kilometer dari rumah kami. Saat kejadian itu, Hasan al As’ari sudah lama meninggalkan daerah kami karena pindah ke kota lain. Maryam mengandung Isa hanya sebentar, tidak seperti bayi dalam kandungan pada umumnya. Ketika Isa dilahirkan, ia ditunggui oleh seribu malaikat. Beberapa di antaranya membawa wahyu kenabian. Isa dilahirkan di alam terbuka ada siang hari. Tepatnya pada hari Sabtu di bulan Syuro akhir.

Ketika itu Imran dimana?

Imran berkumpul dengan kami. Rumah kami besar dengan penghuni yang cukup banyak, beberapa keluarga yang masih ada ikatan saudara.

Senin, 26 Mei 2008

DIALOG DENGAN NABI IBRAHIM

Assalamu’alaikum Yaa Nabi Ibrahim. Nabi, aku ingin mendapat gambaran dengan jelas mengenai bagaimana nabi mendapat wahyu untuk yang pertama kalinya.

Aku medapatkan wahyu untuk yang pertama kalinya secara langsung berupa ilham. Itu aku dapatkan melalui mimpi bertemu dengan Tuhan. Ketika itu usiaku dua puluh lima tahun.

Apakah sebelumnya nabi melakukan tirakat, seperti puasa atau sejenisnya?

Tidak. Aku tidak pernah melakukan tirakat semacam itu sebelumnya. Tetapi aku selalu berfikir tentang siapa Tuhan sebenarnya. Ketika memikirkan itu sepertinya aku hampir gila.

Berapa lama nabi memikirkan itu, dan kenapa sampai mau gila?

Lama sekali aku memikirkan tentang hal itu. Kira-kira antara 10-15 tahun. Aku berfikir sangat keras tentang Tuhan sebenarnya. Bahkan yang sepertinya tidak mungkin pun aku pikirkan. Sangat banyak sekali yang aku pikirkan, dan tidak sesegera mendapatkan jawaban. Dalam mimpi itu (ketika wahyu pertama kali turun), baru aku menemukan Tuhan yang sebenarnya.

Dalam mimpi nabi itu, Tuhan seperti apa?

Ia berwujud dzat, sangat susah untuk dikatakan. Aku tidak sanggup untuk menggambarkannya. Aku nggak sanggup.

Nabi melihat dengan hati apa dengan mata kepala?

Aku melihatnya secara langsung.

Berapa besarnya?

Aku tak bisa memperkirakan. Aku sulit untuk menggambarkan. Yang jelas, ketika itu ada cahaya putih yang sangat menyilaukan.

Dimana tempat perjumpaan itu?

Ketika itu aku diangkat ke langit ketiga. Di sana pula aku diangkat dan dinyatakan sebagai nabi.

Kok nabi tahu, bahwa itu adalah Tuhan

Dzat itu sendiri yang mengatakannya bahwa ”akulah Tuhanmu”.

Apa dampak dari perjumpaan itu?

Setelah perjumpaan itu, aku merasa aku ini belum ada apa-apanya, sangat kecil, teramat sangat kecil. Oleh karena itu aku berusaha untuk senantiasa mengembangkannya agar lebih berarti, mengurangi kekurangan-kekurangan.

Perasaan kekurangan apa yang paling nabi rasakan?

Sangat banyak merasa adanya kekurangan-kekurangan.

Apa yang anda kembangkan secara konkrit?

Aku mengajarkan apa yang aku terima dari Tuhan kepada masyarakat

Katanya anda bertentangan dengan raja. Siapa raja itu?

Tidak bertentangan, hanya berselisih paham. Berselisih paham tentang Tuhan sebenarnya. Raja itu adalah Namrud I. Namrud beranggapan bahwa Tuhan itu menitis pada manusia-manusia. Terutama pada para raja. Termasuk dirinya.

Apa yang nabi katakan kepada Namrud I?

Aku mengatakan bahwa Tuhan itu satu. Tuhan tiada beranak dan beristri, dan tiada pula diperanakkan. Dia tidak ada yang menyamai. Dia maha kuasa atas apapun. Yah, Tuhan itu konsepnya tertuang dalam Kulhu itu (Surat al Ikhlas dalam Al Qur’an).

Ceriteranya anda hingga dibakar dan tidak terbakar. Kenapa bisa begitu?

Sebelum dilakukan proses pembakaran terhadapku, Tuhan telah menurunkan wahyu yang kedua padaku, berupa mukjizat kebal api. Datangnya wahyu itu ditandai dengan adanya cahaya yang masuk ke dalam tubuhku. Aku sadar betul ketika itu. Aku dibakar oleh pengikut Namrud selama kurang lebih tiga jam, alhamdulillah aku masih utuh tidak terbakar sedikitpun. Begitu pula pakaianku, masih utuh semuanya.

Setelah Namrud tahu bahwa nabi ternyata kebal api, apa yang dilakukan oleh Namrud kemudian?

Namrud tidak melakukan apa-apa lagi. Aku dibebaskan. Banyak anak buahnya yang mulai percaya denganku dan mengikuti ajaranku. Tetapi Namrud ketika itu masih belum mau mengikutiku. Dia membebaskanku meskipun pada dasarnya dia masih belum mengakui konsep Tuhan yang kusampaikan.

Kenapa nabi menyembelih Ismail?

Karena perintah Tuhan, dan itu merupakan mukjizat bagi Ismail sendiri.

Itu wahyu yang keberapa yang nabi terima?

Itu wahyu yang kesekian ratus..aku tidak ingat tepatnya berapa..yang jelas sudah banyak wahyu-wahyu yang aku terima sebelumnya.

Apa wahyu yang nabi terima terakhir kalinya?

Wahyu terakhir yang aku terima dari Allah yang terakhir adalah perintah untuk pembuatan Ka’bah dan pemasangan Hajar Aswad. Itu wahyu yang terakhir, karena setelah beberapa waktu dari itu aku meninggal, dan sebelumnya tidak pernah ada wahyu lagi. Datangnya wahyu yang terakhir ini, seperti layaknya wahyu-wahyu lain, Allah memerintahkan aku untuk membuat ka’bah yang tempatnya sudah ditentukan. Tempat yang dipilih itu adalah tempat yang tepat di bawah matahari. Tidak ada bayang-bayang yang ditemui ditempat itu.

Jadi, nabi membuat ka’bah itu pada siang hari?

Iya. Aktivitas pertama pembuatan Ka’bah dimulai siang hari.

Kenapa dimulai pada hari itu?

Karena perintah Allah.

Hajar Aswad, apakah itu betul batu yang berasal dari surga?

Aku tidak tahu. Aku tidak mengetahui betul tentang asal mula batu itu dari mana. Menurutku itu murni batu yang berasal langsung dari Allah. Batu itu datang sampai kepadaku dibawa oleh malaikat Allah yang jumlahnya sangat banyak, empat puluh ribu malaikat. Batu itu langsung diletakkan di dinding Ka’bah yang telah lebih dulu aku persiapkan untuk batu itu. Sebelumnya aku telah diperintahkan untuk membuat cadangan tempat dimana Hajar Aswad itu mau ditempatkan. Sebelumnya aku tidak pernah membayangkan Hajar Aswad itu seperti apa. Aku hanya menuruti perintah melalui wahyu yang aku terima. Hajar Aswad murni dari Allah.

Apa arti kata dari Hajar Aswad itu?

Hajar Aswad itu hanya sebuah nama. Karena dibawa oleh malaikat, maka banyak yang mengartikan batu dari langit. Ada juga yang mengartikan batu dari surga, karena malaikat diyakini tempatnya di surga.

Waktu membuat Ka’bah, anda melakukannya sendirian apa ada temannya?

Aku, Ismail, dan beberapa malaikat. Ka’bah itu rampung pembuatan dalam waktu tiga hari.

Selain 40.000 malaikat, berapa malaikat lagi yang membantumu membuat Ka’bah?

Ada delapan malaikat Allah.

Apakah nggak diganggu oleh jin atau setan ketika membuat Ka’bah?

Ketika Ka’bah itu dibuat, jin dan setan tidak akan mampu melihat aktivitas pembangunan Ka’bah itu. Tujuannya agar Ka’bah terjaga kesuciannya. Bahkan hingga sekarangpun, jin dan setan tidak mampu melihatnya. Ka’bah itu secara khusus diperuntukkan kepada manusia.

Minggu, 25 Mei 2008

Dialog dengan Nabi Isa

Dialog dengan Nabi ISA


Assalamu’alaikum yaa Nabi Isa, dapatkah anda menjelaskan pengalaman ketika mendapatkan wahyu untuk yang pertama kali?

Kelahiranku itu sudah merupakan wahyu. Wahyu itu yang berkaitan dengan kenabianku. Aku sudah dinyatakan sebagai nabi semenjak lahir. Jadi dapat diartikan bahwa itu merupakan wahyu pertama dan keduaku sekaligus.

Wahyu yang pertama anda sadari seperti apa?

Waktu itu aku masih kecil, usiaku baru tiga tahun. Ada seberkas cahaya yang masuk melalui kedua tanganku, yang kemudian menunjukkan berbagai keajaiban. Setiap apa yang aku inginkan terkabul. Ketika aku bertemu dengan seorang buta, dan aku usapkan kedua telapak tanganku ke kedua matanya, dan memohon ijin Allah, ternyata kedua mata orang itu dapat melihat kembali. Setelah itu, ada beberapa orang yang sakit, dan kuusapkan tanganku, ternyata dapat sembuh pula.

Bagaimana dengan cerita bahwa engkau telah membagi sepotong roti untuk beribu-ribu umat, dan ternyata semua kebagian, tidak merasa kekeurangan. Apakah itu cerita yang betul?

Betul. Kekuatan yang diberikan Tuhan kepadaku itu memang luar biasa. Ketika itu aku berada di antara kaumku yang jumlahnya sangat banyak, kira-kira lima ribu orang, berkumpul di padang tandus yang tidak ada makanan. Pada pertemuan itu kudapati sepotong roti, kemudian aku bagikan kepada seluruh umat itu, dan ternyata mereka semua kebagian dengan porsi yang cukup untuk kebutuhannya. Tuhan maha kuasa atas segala sesuatu.

Kenapa anda mengatakan engkau diberikan kekuatan Tuhan? Bukankah engkau Tuhan itu sendiri, seperti persangkaan umatmu?

Bukan, aku bukan Tuhan. Aku manusia biasa sepertimu, semua kekuatan yang kumiliki berasal dari Tuhan. Tuhan adalah dzat yang tiada dapat dipersamakan, dia tunggal, maha kuasa. Sekali lagi aku katakan aku bukan Tuhan.

Bisa nggak kalau engkau dianggap sebagai anak Tuhan?

Tidak. Aku anak mariyam. Tuhan tidak memiliki anak dan tidak diperanakkan.

Tetapi hingga kini umatmu menganggap engkau sebagai Tuhan.

Itulah kesalahan yang harus dibenarkan. Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku adalah Tuhan. Aku manusia biasa, sama sepertimu dan orang-orang lain. Hanya saja kelahiranku yang membedakan.
Apakah engkau tahu bahwa umatmu menganggapmu sebagai Tuhan? bagaimana responmu?

Iya aku tahu, ketika aku hidup pun mereka mengatakan bahwa aku adalah Tuhan. Jelmaan Tuhan, Anak Tuhan. Semua itu dikaitkan dengan keanehan-keanehan yang ada padaku, seperti proses kelahiranku dari seorang Siti Mariyam yang perawan, serta kekuatan-kekuatan yang aku miliki. Tetapi aku telah mengatakan kepada mereka berkali-kali, bahwa aku bukanlah Tuhan. Aku manusia biasa.

Tapi, mengapa anggapan itu tidak mereda hingga kini?

Ada banyak faktor yang menyebabkan. Mungkin karena berkaitan dengan jumlah orang yang yang sangat banyak, serta kekuatan atau keajaiban yang aku miliki ini, dan keterlanjuran mereka menganggap bahwa aku adalah Tuhan, itu yang menyebabkan mereka tidak segera mengerti bahwa aku bukanlah Tuhan.

Apakah ketika menerima wahyu yang pertama engkau sadari itu engkau meminta atau melakukan ritual khusus?

Tidak. Aku tidak meminta dan tidak melakukan apa-apa. Semua datang dengan sendirinya.

Apakah engkau selalu meminta ijin dari ibumu dalam melakukan kegiatanmu?

Bukan ijin. Ibuku selalu merestui apa yang aku lakukan.

Kenapa engkau disalib? Apakah semula engkau sudah tahu bahwa engkau akan di salib?

Aku tahu dari murid-murid setiaku. Mereka tahu bahwa ada rencana dari orang-rang yang hendak menyalibku. Tetapi.......

Apa sebab engkau disalib?

Karena ada perbedaan pendapat tentang Tuhan, antara ajaranku dengan kekuasaan ketika itu. Yah...ceritanya mirip dengan kisah Ibrahim. Ketika itu Ibrahim berbeda dengan Namrud tentang konsep Tuhan.
Perlu kamu ketahui! Aku tidak disalib! Ada proses penyaliban, tetapi itu bukan aku yang disalib!

Lho, bukankah dalam riwayatnya itu betul-betuk engkau. Fisiknya kan fisikmu? Kalau bukan engkau, lantas siapa? Dimana engkau ketika itu?

Kami mengetahui bahwa ada rencana penyaliban. Aku dan beberapa murid setiaku berada di rumah, membahas hal-hal yang terkait dengan rencana penyaliban itu. Di sana hadir salah seorang muridku yang semula berperilaku menentangku tetapi pada akhirnya ia menjadi mulid yang setia. Ia hadir di antara murid-murid lamaku yang setia. Pada waktu itu aku menanyai mereka tentang apa pendapat mereka dengan rencana untuk mengeksekusiku. Muridku yang setia belakangan ini mengatakan aku yang akan menghadapinya pertama kali. Murid yang lain kemudian mengikutinya. Ketika rumah itu mulai terkepung, aku diangkat oleh Tuhan ke langit ke tujuh, dan murid-muridku itu, ada yang diserupakan aku, yaitu muridku yang setianya datang belakangan. Murid-muridku yang lain juga ikut menjadi korban penyaliban.

Berapa orang yang disalib?

Ada empat orang. Tiga orang disalib di bukit, dan satu orang yang diserupakan dengan aku itu yang disalib di lapangan. Mereka adalah martir.

Nabi, berapa umur nabi hidup di dunia?

Umur 35 tahun aku diangkat oleh Allah.

Jumat, 23 Mei 2008

Dialog dengan Nabi sulaiman


Assalamu’alaikum yaa Nabi Sulaiman, dapatkah anda menjelaskan pengalaman ketika mendapatkan wahyu untuk yang pertama kali?

Aku mendapatkan wahyu dari Allah ketika usiaku antara 7-8 tahun. Allah memberikan kepadaku ”keterkabulan” atas setiap permintaanku. Apa yang aku inginkan, semenjak itu Allah selalu mengabulkannya.

Apakah permintaanmu selalu dikabulkan oleh Allah?

Alhamdulillah semua dikabulkan.

Bagaimana bisa seperti itu?
Itulah anugerah. Hanya Allah yang maha kuasa

Apakah ada upaya khusus untuk mencapai wahyu?

Aku tidak tahu dengan pasti. Yang jelas, aku semenjak kecil sering diajari oleh ayahku untuk berpuasa Daud. Sejak usiaku memaski enam tahun.

Apa yang anda rasakan ketika mukjizat yang pertama kali itu datang?

Aku merasa bersyukur sekali. Mulai dari itu, aku menjadi sangat bertanggung jawab atas semua perilakuku.

Bukan, bukan itu yang saya maksud, yang saya maksud adalah tanda-tanda yang berkaitan dengan pengalaman fisikal.

Biasa saja. Tidak ada yang aneh.

Apakah datangnya wahyu itu anda mulai dengan meminta ataukah datang dengan sendirinya secara tiba-tiba?

Aku tidak pernah meminta. Ayahku, nabi Daud, yang sering berdoa kepada Allah agar kelak aku menjadi seorang yang berguna.

Anda anak Daud yang ke berapa?

Aku anak yang pertama. Saudara saya satu, perempuan. Namanya Aisyah. Dari garis keturunannya tidak ada yang menjadi nabi.

Nabi, dalam riwayat kenabian anda diceriterakan dapat berkomunikasi, tepatnya berbicara, dengan binatang. Apa itu betul?

Sebetulnya semua manusia biasa melakukannya, tergantung pada tingkat konsentrasinya. Semakin terlatih untuk berkonsentrasi dan diniatkan berbicara dengan binatang, insyaallah bisa bicara sepertiku. Pada dasarnya tidak hanya binatang, semua benda bisa diajak berbicara. Tidak hanya yang hidup, yang matipun bisa. Batu, sampah, tembok, semuanya bisa diajak bicara. Tergantung latihannya dan konsentrasinya.

Apakah cara anda melakukan interaksi dengan binatang itu sama dengan caraku yang biasa kulakukan?

Iya, seperti itu.

Pengalaman pertama ketika melakukan hal seperti itu, apa yang nabi rasakan?

Merasa senang. Aku senang sekali. Awalnya aku diberi penjelasan oleh Nabi Daud bahwa setiap benda dapat diajak untuk bicara. Aku dilatihnya, dijelaskan secara intens. Aku sering latihan. Ayahku menyarankan agar aku sering latihan.

Itu wahyu yang ke berapa yang anda dapatkan?

Itu wahyu ketiga. Wahyu pertama tentang menerima kekuatan, seperti aku jelaskan di muka, dan wahyu yang kedua tentang kenabian. Diangkatnya aku oleh Allah sebagai nabinya.

Bagaimana hubungan nabi dengan ratu Bilqis?

Ratu Bilqis itu tetangga negara, dahulunya. Tapi kemudian ratu Bilqis menjadi isteriku, setelah negerinya kutaklukkan.

Sebelumnya kenapa kok sampai ditaklukkan?

Dahulu rakyat negeri Bilqis itu termasuk orang-orang yang sifatnya sangat tidak terpuji, angkuh, sombong, dan menyembah berhala. Bilqis juga semula seperti itu.

Nabi, pada saat anda menakukkan negeri Bilqis, konon katanya istananya ratu Bilqis engkau pindah di negerimu, benarkah begitu?

Betul. Betul begitu. Itu adalah cara untuk menanklukkan ratu Bilqis. Istananya dipindahkan saja. Kekuasaan Bilqis sebenarnya tidak besar dibanding kekuasaanku. Kekuasaannya hanya sekitar sepersepuluh dari Negeriku. Negeriku meliputi semenanjung Arab, Mongol, Cina, India, semenanjung Malaka. Negeri Bilqis sebelah utara negeriku. Tepatnya di pegunungan Kaukasus.

Kok bisa dipindah begitu?
Atas seijin Allah. Kan aku diberi Allah kekhususan untuk mewujudkan permintaanku. Ketika aku menginginkan istananya Bilqis pindah, maka seketika itu juga istana itu pindah di tempat yang kuinginkan.

Apakah itu menggunakan bantuan jin?

Tidak. Pemindahan istana Bilqis tidak menggunakan kekuatan jin. Itu murni kehendak Allah. Tetapi untuk pembuatan istanaku sendiri aku memang memanfaatkan kekuatan bala tentara jin. Karena, jumlah rakyat manusia di negeriku jumlahnya sangat sedikit. Tidak mampu untuk membuat istana yang begitu megahnya.

(Pembaca yang budiman, Istana nabi Sulaiman sangat besar. Gambarannya, lantainya, dindingnya, atapnya, semuanya berbahan pualam yang sangat berkualitas. Beberapa bagian dinding istana terbuat dari emas murni yang berkilauan. Banyak lukisan-lukisan kaligrafi menghiasi list plank. Di ruangan setelah pintu utama terdapat lantai yang menyerupai air, tetapi itu terbuat dari batu yang sangat bening (seperti es batu). Orang yang tidak terbiasa melewatinya, akan mengira itu adalah kolam air yang sangat jernih).

Ketika Ratu Bilqis tahu bahwa istananya dipindah, apa respon Bilqis ketika itu?

Takluk. Seketika itu pula Bilqis takluk. Ia terkesan dan takjub. Ia juga terkagum-kagum melihat negeri Sulaiman. Setelah ketaklukannya itu, Bilqis kujadikan isteriku.

Bilqis itu isteri nabi yang keberapa?

Dia isteriku yang pertama. Darinya aku dikaruniai tiga anak. Semuanya laki-laki. Semuanya lahir di India dan besar di India. Ketiga anakku itu adalah Sukha, Kudmir, dan Dhoha.

Yaa nabi, anda hidup di tahun berapa?

Tahun 1300 sebelum masehi. Usia hidupku selama 120 tahun.

Apakah betul ketika anda wafat dalam kondisi berdiri dan bersandar pada tongkat yang biasa anda pakai?

Iya betul. Bisa seperti itu karena tongkat yang aku pakai bersandar, ujungnya menancap kukuh di dasar lantai istana. Jadi sangat memungkinkan menopang tubuhku. Orang-orang baru tahu aku meninggal setelah rayap-rayap memakan tongkatku hingga rapuh.

Berapa lamanya rayap memakan tongkat itu?

Lama, kira-kira sepuluh tahun.


(Pembaca budiman, ketika nabi Sulaiman wafat dan bersandar pada tongkatnya, mata Sulaiman dalam keadaan terbuka, dan fisiknya tidak berubah bentuk. Tidak ada pula bau yang muncul dari jenazahnya. Bahkan pakaiannya pun masih dalam kondisi utuh. Inilah kemahakuasaan Tuhan. Ia mengenakan baju jubah berwarna hijau, sorban berwarna putih, dan mengenakan cincin yang bermata permata hijau. Ketika Sulaiman wafat, cincin itu pun menghilang.
Istana nabi Sulaiman berada di Persia. Sulaiman menikah dengan ratu bilqis pada usia 34 tahun, dan Bilqis berusia 54 tahun. Tetapi, wajah ratu Bilqis masih kelihatan sangat muda. Tidak menampakkan umurnya yang setua itu).