Nabi, apa maksudmu sebenarnya dalam pidato haji perpisahan yang mengatakan bahwa orang Islam perlu mengimani dua pusaka, al Qur’an dan sunah?
Orang memahami al Quran saja sudah cukup. Hidup dan kehidupannya akan indah, nyaman, menyenangkan. Sunah itu tuntunan-tuntunan saja. Sunah tidak menjamin mendapat pahala. Artinya, ada yang engkau ikuti dan itu mendapatkan pahala, dan ada yang tidak mendapatkan pahala.
Kenapa begitu?
Karena sunah itu dasar-dasar tuntunan?
Bukankah sunah itu meniru apa yang engkau lakukan, dan engkau adalah uswatun hasanah?
Kalian tidak perlu meniru seluruh gaya hidupku. Ambil saja yang baik-baik yang itu sesuai dengan kehidupanmu. Aku hanya penyampai saja. Yang terpenting itu hubungan kita dengan Tuhan.
Nabi, aku ingin bertanya kepadamu tentang konsekuensi perbuatan baik dan buruk di dunia ini.
Kehidupan ini semua ada catatannya. Seperti diibaratkan perbuatan masyarakat ada catatannya dalam kepolisian. Semua catatan-catatan manusia itu dicatat dalam buku besar yang mencatat semua tentang kehidupan dunia.
Siapa yang mencatat? Apakah ada juru catat tersendiri?
Ada juru catatnya, mereka itu adalah malaikat-malaikat Allah.
Lho, manusia di bumi ini kan jumlahnya sangat banyak, berarti memerlukan malaikat yang banyak sekali. Berapa jumlah malaikat yang mengitarimanusia? Katanya yang mencatat amal manusia hanya malaikat Rakib dan Atid?
Malaikat itu mempunyai qorin yang banyak, bisa mencapai milyaran. Maka ia dapat melakukan kegiatannya secara standar pada setiap manusia, mencatat dengan tepat.
Sebenarnya di setiap manusia tidak hanya malaikat Rakib dan Atid saja. Ada orang yang kitari tiga malaikat, bahkan lebih.
Karakter orang seperti apa yang mempunyai tiga malaikat?
Orang yang mempunyai tiga malaikat atau lebih itu umumnya keturunan para nabi dan wali yang mempunyai nasab yang jelas, atau orang yang sedang tirakat, lelaku keilmuan. Malaikat yang mengitari bisa terus-terusan bersamanya, bahkan jumlahnya dapat terus bertambah, sejalan dengan maqamnya.
Apakah jumlah malaikat itu bisa berkurang?
Kayaknya tidak, karena malaikat dalam menyertai orang tersebut, memperhitungkan tingkat konsistensi orang tersebut. Malaikat akan turut aktif menjaga konsistensi perbuatan orang itu. Ada juga orang yang hanya dijaga oleh satu malaikat saja. Biasanya orang seperti ini adalah orang yang dalam kehidupannya tidak sesuai ajaran kitab suci.
Ada nggak yang tidak dikawal sama sekali oleh malaikat?
Tidak ada, meskipun orang itu kafir, tetap ada malaikat yang menyertainya, meskipun satu. Ulama-ulama, pendeta, dan para agamawan lain yang betul-betul mencurahkan hidupnya untuk di jalan Allah biasanya disertai tiga malaikat.
Yang hanya mendapatkan satu malaikat ini, apakah karena jumlah malaikatnya berkurang atau dari awal memang hanya satu?
Itu biasanya dari awal sesuai takdirnya. Jumlah orang seperti itu hanya sedikit, hanya sepersekian persen dari total manusia.
Kok sepertinya tidak adil?
Itu ada kaitannya dengan alam setelah kematian. Pada dasarnya semua kejadian di dunia ini sudah diatur, sesuai takdirya.
Kalau begitu, kenapa ada pikiran rasional?
Pikiran rasional yang menghasilkan pilihan-pilihan itu sudah masuk ke dalam takdir itu. Sudah tergaris, tetapi manusia tidak memahami. Semua itu terkait dengan paket perjanjian manusia dengan Tuhan, termasuk di dalamnya umur.
Apakah ada orang yang menyalahi takdir, sebagaimana perkataan yang ada dalam masyarakat?
Takdir tidak pernah salah.
Sebagian ulama mengatakan bahwa umur bisa diperpanjang, atau kita bisa negosiasi dengan Tuhan tentang umur, kalau dirasa umur kita habis sementara tugas di dunia belum selesai, maka masih bisa mengajukan perpanjangan, bagaimana menurutmu?
Bisa, tetapi itu melalui proses yang panjang, dan sangat rumit, tidak semua orang bisa menyelesaikan tahapan itu. Tetapi ada orang yang mampu, tentu dengan keilmuan tertentu. Untuk seperti itu, harus membangkitkan jiwa asalinya, melakukan usaha dalam takdir. Orang yang bisa seperti itu biasanya telah mencapai maqam tertentu, biasanya mempunyai power melebihi wali. tidak semua orang.
Kalau takdirnya tidak bisa diperpanjang bagaimana?
Ya berserah diri saja, menerima apa adanya.
Apakah doa bisa memperpanjang umur?
Tidak cukup, harus ada usaha.
Nabi, yang disebut dengan wali itu apa?
Wali itu orang yang mempunyai keilmuan tinggi, bukan hanya tentang ilmu kanuragan, tetapi ilmu kehidupan dengan baik yang sangat tinggi. Ciri utama wali adalah orangnya cerdas dan konsisten, serta mempunyai kepedulian yang tinggi atas kehidupan yang baik.
Tidak semua wali mampu memohon perpanjangan umur.
Nabi, seberapa mungkin orang bisa meminta perpanjangan umur?
Bisa berkali-kali, tetapi tergantung Tuhan mau menyetujui apa tidak. Kalau tidak disetujui ya berarti hidup di dunianya sudah berakhir, berganti dengan kehidupan setelah kematian.
BAGAIMANA MENGATASI ANAK KECANDUAN GADGET | Mabuk gadget vs. Bikin Karya
4 tahun yang lalu