Kami sedang menunggu buku ketujuh kami tentang "Mbah Mutamakin"

Senin, 02 Juni 2008

DIALOG DENGAN NABI ZAKARIA

Assalamu’alaikum yaa nabi Zakaria. Aku ingin mendapatkan informasi tentang pengalamanmu mendapatkan wahyu yang pertama kali. Dapatkah engkau menceriterakan pengalamanmu padaku?

Aku mendapatkan wahyu yang pertama kali ketika usiaku tujuh belas tahun. Mula datangnya wahyu itu ditandai dengan datangnya cahaya seperti komet yang jatuh tepat di depanku. Komet itu ternyata dua malaikat Allah yang berkata kepadaku ”berbahagialah kamu, kamu telah diangkat dan dipercaya oleh Allah menjadi nabi”.

Yaa nabi, apa aktivitas sebelumnya yang engkau lakukan hingga mencapai maqam spiritual itas seperti itu, dan apa dampaknya dari pewahyuan itu?

Aktivitas yang seperti apa ya? Ee…mungkin ini jawaban yang anda tanyakan…sebelum wahyu itu datang, aku memang sedang berpuasa selama tiga hari. Puasanya biasa seperti orang Islam berpuasa. Sebelumnya aku berpuasa batin selama satu minggu. Memang aku sering melakukan puasa-puasa seperti itu sebelumnya. Setelah kenabian itu, aku mendapatkan mu’jizat dapat masuk ke dalam pohon, menembus tembok, masuk ke dalam tanah. Kemu’jizatan aku ini telah aku pelajari dari para guru-guru spiritualku jauh sebelum mendapat wahyu kenabian, tetapi selama itu pula aku tidak dapat melakukannya. Aku baru bisa melakukan semua itu setelah mendapat mu’jizat yang berbarengan dengan wahyu kenabian itu.

Guru spiritualitasmu siapa yaa nabi?

Banyak. Aku banyak berguru dari Abu Baizan. Ia adalah pamanku sendiri. Ia mengajarkan ilmu-ilmu kanuragan, baik beraliran hitam maupun putih.

Lho, nabi kok mempelajari ilmu hitam, bukankah ilmu hitam itu berkonotasi jelek?

Kedua-duanya aku pelajari, karena pada dasarnya semua ilmu itu baik. Hitam dan putihnya tergantung pada penerapan ilmu itu sendiri. Mempelajarinya menjadi penting agar dapat dengan pasti membedakan mana yang betul putih dan mana yang betul hitam. Tidak mencampurakannya hingga menjadi abu-abu. Aku juga belajar dari Abu Hasan, juga guru-guru lain. Perlu kamu ketahui, llmu hitam, seperti sihir, itu juga karunia Allah, asalnya ilmu itu juga dari Allah. Kenapa sihir dilarang dan dicap sebagai ilmu hitam, karena pada jaman dahulu sihir sering digunakan untuk hal-hal yang negatif, maka sering disebut sebagai ilmu setan, menjadi dicela, karena perbuatan negatif itu dilarang oleh agama.

Nabi, apakah engkau adalah keturunan nabi?

Kakek dari nabi Ilyasa dan buyutku adalah kakak beradik. Berarti aku dan Ilyasa masih saudara. Bapakku bernama Abu Hasan dan ibuku bernama Siti Zuraikhah. Istriku sendiri bernama Siti Aisyah yang biasa dipanggil dengan Isya. Artinya sebenarnya sama. Aku juga mempunyai kaitan saudara dengan Maryam ibu Isa. Ketika ia kecil, aku yang mengasuhnya. Aku punya satu anak laki-laki yang aku beri nama Yahya. Ketika Yahya lahir aku berusia 67 tahun dan isteriku berusia 27 tahun. Pemberian nama Yahya ini merupakan pemakaian pertama kata Yahya sebagai nama. Sebelumnya tidak ada yang berani menggunakan kata Yahya sebagai nama.

Dapatkah engkau lebih jelas menceritakan hubunganmu dengan siti Maryam ibu Isa?

Maryam itu masih hubungan saudara dengan aku, karena ia adalah anak Imran. Sedangkan Imran itu adalah sepupuku.

Apakah Imran itu termasuk nabi?

Imran itu bukan nabi tetapi ilmunya setara dengan ilmu para nabi. Ia mempunyai karomah-karomah, tetapi ia tidak mendapatkan wahyu kenabian. Ketahui ya...wahyu kenabian itu datang secara sendiri, tidak dapat diminta atau disongsong. Ia murni ramat Allah.

Nabi, berapa kali anda mendapatkan wahyu dalam hidupmu?

Banyak sekali. Aku sering mendapatkan wahyu, yang paling mengesankan adalah wahyu tentang kenabian. Nabi itu sebutan, maknanya adalah dia itu memimpin umat pada saat itu. Disamping bertugas menyampaikan ajaran-ajaran Allah.

Nabi, dapatkah anda menceriterakan tentang tanda-tanda kelahiran Yahya?

Sebelum Yahya lahir, aku telah lebih dulu mendapat wahyu dan dikabari bahwa kelak Yahya itu menjadi nabi. Ketika itu beritanya disampaikan langsung oleh Allah dalam meditasiku.

Yaa nabi, apa wahyu terakhirmu?

Aku mendapatka wahyu terakhir ketika di ujung masa hidupku. Setelah umurku 103 tahun aku meninggal. Itu beberapa hari setelah turunnya wahyu terakhir. Aku meninggal di Palestina, tetapi lahir di Yaman.

Ketika anda memelihara Maryam itu dimana? Apakah benar Maryam itu perawan suci? Apakah anda juga tahu kelahiran Isa?

Di Palestina. Ketika kelahiran Isa aku tahu, tetapi aku tidak menunggui kelahiran itu. Maryam ibu Isa itu dulunya memang gadis pingitan tetapi ia juga bergaul. Bahkan ia punyai kawan laki-laki yang dapat dikatakan sebagai kekasih, namanya Hasan al As’ari. Aku tahu betul Hasan al As’ari, karena ia adalah tetangga dekatku. Maryam mengenal Hasan al As’ari itu ketika ia berumur 17-18 tahun. Ia melahirkan Isa pada usia 22 tahun.

Maksud anda bagaimana?

Aku tidak yakin bahwa Isa tidak mempunyai ayah. Tetapi aku juga tidak yakin bahwa Maryam pernah berhubungan dengan lelaki. Karena aku tahu betul Maryam. Ia aku jaga dengan sebaik-baiknya. Hubungannya dengan Hasal al As’ari hanya merupakan hubungan yang berjarak. Isteriku juga menjagai dengan baik, dan Maryam sendiri orangnya sangat patuh. Dari hasil meditasiku, setelah Maryam melahirkan Isa, aku mendapat jawaban. Ada kekuatan Nur Allah yang masuk ke rahim Maryam. Nur itu tidak melalui tahapan berupa segumpal darah tetapi langsung menjadi manusia. Makanya, tiba-tiba perut maryam menjadi besar karena mengandung bayi.

Apa respon masyarakat ketika itu?

Masyarakat heboh dalam kebingungan. Selain itu ada juga berbagai gunjingan-gunjingan yang tidak hanya secara sembunyi-sembunyi, tetapi bahkan sudah terang-terangan. Akibat gunjingan itu Maryam tidak tahan, maka ia kemudian meninggalkan rumah, dan melahirkan dalam pengasingannya yang berjarak 20-30 kilometer dari rumah kami. Saat kejadian itu, Hasan al As’ari sudah lama meninggalkan daerah kami karena pindah ke kota lain. Maryam mengandung Isa hanya sebentar, tidak seperti bayi dalam kandungan pada umumnya. Ketika Isa dilahirkan, ia ditunggui oleh seribu malaikat. Beberapa di antaranya membawa wahyu kenabian. Isa dilahirkan di alam terbuka ada siang hari. Tepatnya pada hari Sabtu di bulan Syuro akhir.

Ketika itu Imran dimana?

Imran berkumpul dengan kami. Rumah kami besar dengan penghuni yang cukup banyak, beberapa keluarga yang masih ada ikatan saudara.

1 komentar:

normand benjo mengatakan...

"yusuf anak daud, janganlah engkau takut mengambil maryam sebagai istrimu karena anak yang dikandungnya....."
jadi sejarah mencata bahwa maryam sedang "dekat" dengan nabi yusuf saat mengandung.
bukan apa2, cma sekedar referensi pembanding saja...