Kami sedang menunggu buku ketujuh kami tentang "Mbah Mutamakin"

Jumat, 15 Januari 2010

Konfirmasi Gus Dur

Berbarengan dengan wafatnya Gus Dur, di Malaysia timbul kekisruhan antar pemeluk agama, karena penggunaan kata Allah. Ujungnya terjadi pembakaran gereja. Atara lain: gereja Sidang Injil Borneo di Seremban 2, gereja Good Shepherd, gereja All Saints Church, Gereja Katolik St Louis, gereja Metro Tabernacle Church. Di suatu blog ada pernyataan bahwa peristiwa-peristiwa seperti itu untuk menghentikannya perlu seseorang yang seperti Gus Dur, karena Gus Dur memang piawai meredakan konflik agama.

Adanya kerinduan atas sosok seperti Gus Dur itu, maka saya tergerak untuk berkomunikasi dengan Gus Dur untuk memperoleh pendapatnya. Berikut petikannya.

Gus, saat ini di Malaysia lagi kisruh antar pemeluk agama terkait peggunaan kata Allah. Selama ini kata Allah di Malaysia digunakan orang Muslim, ketika orang-orang Kristen ikut memakai, maka akhirnya konflik, beberapa gereja pun akhirya terbakar. Ada bloger yang dalam pendapatnya bilang..kira-kira...ini perlu orang seperti Gus Dur untuk meredamnya...bagaimana pendapatmu Gus?

Pemerintah Malaysia harus tegas...harus turun tangan menghentikan konflik itu agar tidak meluas...

Gus Dur tidak tergerak urun rembug....?

Kan aku wis mati...

Gus, akarnya kan penggunaan kata Allah, di Indonesia kan nggak masalah itu...tetapi kenapa di Malaysia bermasalah Gus...sebenarnya bagaimana sih awal mula penggunaan kata Allah ini Gus...

Kata Allah ini sudah lama digunakan oleh umat beragama, baik itu Kristen maupun Islam. Kakek nabi Musa juga sudah menggunakan istilah Allah ini. Mereka ini Ibrani. Kata Allah itu sendiri waktu itu untuk mengganti kata Yahweh. Mulai dari situ kata Allah itu digunakan oleh masyarakat di semenanjung Arab dan akhirnya meluas.

Kalau di Indonesia, tulisannya sama-sama Allah (A-l-l-a-h) kenapa ucapanya berbeda Gus. Muslim mengucapkannya Alloh, dan non muslim mengucapkannya Allah...kenapa itu Gus..?

Orang Muslim kan bersentuhan budaya Arab, yang tulisannya itu lam di tasdid, maka menjadi Alloh. Kalau non muslim itu bersentuhan budaya Ibrani yang tulisannya tidak seperti itu, tapi makanya sama.

Kalau di Jawa Allah itu diberi kata depan Gusti hingga menjadi Gusti Allah, ini bagaimana Gus..?

Waktu peyebaran Islam di Jawa dulu, Tuhan itu dikenalkan sebagai raja, maka Tuhan dianggap Raja. Ini kan ada dalam al-Fatihah atau an-Naas, Maliki yaummiddin, maalikinnas...artinya kan yang merajai..kan Raja. karena Raja maka disebut dengan panggilan kehormatan Gusti, jadi Gusti Allah. Tidak mengurangi makna.

Gus..kenapa sih antar orang beragama kok gampang amat konflik, Islam dengan Yahudi, Islam dengan Kristen, Kristen dengan Yahudi, dan sebagainya, ini kenapa Gus...?

Ya dengan Israel juga konflik..

Oh ya Gus..kenapa kok malah jadinya anda bersinggungan dengan Israel menjadi penasihatnya?

Ya untuk tujuan meredam konflik itu.

Apa nggak bisa tanpa itu Gus..?

Israel kan minoritas, dimusuhi orang banyak, artinya kan lemah, tertindas, maka dibantu...

Lho, kan karena dia kecil, minoritas, ngeyel lagi...wajar kan Gus...dimusuhi..?

Yo tidak sederhana itu. Mereka kan manusia, semua manusia mempunyai hak yang sama dalam hidup. Lagi pula kan Nggak semua Irael atau Yahudi itu jelek? kan ya pasti ada yang baik dan tidak jahat, apa orang seperti itu dibiarkan jadi korban...?

Lha di kitab suci kan memang mencontohkan Yahudi itu terkutuk Gus..?

Yang dikutuk itu yang jahat. Yang dimusuhi itu yang menciptakan keonaran, sewenang-wenang, biadab, dan sebagainya. Memang dulu waktu jamannya Nabi, orang yang berperilaku seperti itu kebanyakan kaum Yahudi yang menentang Nabi. Sehingga dicontohkan seperti itu. Sebenarnya kan banyak juga Yahudi yang tidak memusuhi, bahkan menerima ajaran nabi...kalau kamu lihat, nabi-nabi itu kan banyak juga yang dari Yahudi atau Israel. Di sini perlu dibedakan antara Yahudi sebagai suku dan Yahudisme sebagai perilaku. yang dimusuhi itu yang Yahudisme itu.

Siapa Yahudisme itu Gus..?

ya siapa saja yang berperilaku seperti itu...

Berarti tidak terbatas suku Yahudi saja.., bisa juga mereka ini orang dari suku lain atau bahkan agama lain..?

Iya

Apa atas dasar itu Gus Dur mau jadi konsultan Israel?

Iya

Bagaimana pendapat Gus Dur dengan presiden Iran yang meginginkan menghapus peta Israel di dunia ini?

Itu tidak perlu dilakukan. Didekati saja dengan kemanusiaan. Kalau itu dilakukan, dampaknya berbahaya

Holocause babak baru ya Gus..?

Iya...dampaknya bisa meluas, bukan hanya sebatas di Israel saja, belahan dunia lain, termasuk Indonesia juga bisa terkena dampak.

Gus..Holocaust itu dulu betul terjadi apa nggak to Gus, kok katanya korbannya hingga mencapai 6 juta, apa benar Gus..?

Betul terjadi, tapi kalau jumlahnya sebanyak itu saya kira ya nggak, ya memang mengerikan..itu tidak boleh terulang lagi. Agama itu untuk mendamaikan, bukan untuk saling memusnahkan dan saling menciderai. Damai saja kan lebih enak...

Baik Gus, terima kasih.

Demikian itulah hasil komunikasi saya denga Gus Dur tanggal 13 Jauari2010 jam 7 malam.
wallahu'alam bish showab...
laa haula wa laa quwwata illa billahil aliyyil adzim...

1 komentar:

djoko priambodo mengatakan...

ha ha ha..... sampeyan pinter tenan....