Kami sedang menunggu buku ketujuh kami tentang "Mbah Mutamakin"

Minggu, 12 Juli 2009

Menyembuhkan orang sakit Maag Kronis

Setahun lalu, datang suami isteri yang mempunyai anak satu berusia 10 tahun. Sang ibu ini dengan wajah pucat pasi duduk dengan sangat lemas di kursi tamuku. tak bertenaga, lemas betul. Aku sangat kasihan. Suaminya menceriterakan keluhannya isterinya itu. Ternyata sakit itu telah dialami selama sepuluh tahun, dimulai saat ngidam waktu hamil anaknya itu. Ia mengaku telah tiga kali keluar masuk rumah sakit. Berkali-kali ke pengobatan alternatif. Bermacam pula cerita yang disampaikan, terutama tentang cara pengobatan yang dilakukan orang-orang yang didatangi.
Ia pertama bertanya padaku, " mas....apakah ada orang yang menyalaghi kami? kalau tidak kenapa sakit isteriku kok tidak kunjung sembuh? beberapa tabib (atau dukun) bilang sumber penyakitnya dari tenung, mas...Pernah suatu saat di suatu tabib..dari perut isteriku keluar rambutnya, pengobatan berikutnya pernah pula keluar paku..pernah juga keluar gabah..yang terakhir keluar silet...tapi kok tidak sembuh. Sakitnya berkurang saat di rumah tabib itu, tapi setelah pulang sakit lagi. Mas...untuk berobat itu, kami sampai menjual tanah warisan..itung-itung selama sepuluh tahun itu habis kira-kira Rp. 120 juta. Padahal kerjaku cuman loper plastik mas...dari pasar ke pasar...sampai aku tidak jenak bekerja, karena ketika mau berangkat isteriku berwajah kesakitan dan memelas. Tetapi kalau aku tidak berangkat kerja..lantas makan apa?"
Aku sangat terenyuh...luar biasa...akhirnya aku deteksi, dan ternyata betul..lambungnya mengalami sariawan dan asam lambungnya tinggi sekali. Terus aku mintakan resepnya, dan dapat. Kondisi sakitnya dan resepnya saya berikan kepadanya, termasuk pelacakan riwayat sakit dan pengobatannya. Saya bilang..tidak pernah ada orang yang mengirim tenung kepada anda. Yang ada hanyalah maag kronis. Resep saya suruh mengkonsumsinya dengan disiplin sampai penyakit itu betul-betul tuntas.
Alhamdulillah..tiga hari kemudian mereka datang lagi menceriterakan bahwa sudah merasa sembuh..indikasinya ia bisa tidur dan untuk makan sudah enakan. Tapi saya bilang belum apa-apa...itu baru 20%. Mereka saya suruh melanjutkan resep tadi. Namun saran saya ini diabaikan. Ia mulai tidak disiplin..ia tidak meneruskan resepnya. Pada hari kelima, atau dua hari berikutnya...ibu itu muntah lagi...justru rasa perih diperutnya terasa lebih perih.. tapi ia tidak bilang kepadaku..cerita itu baru saya peroleh setelah dua minggu dari pertemuanku yang pertama merekla datang lagi ke tempatku, dengan menceriterakan kepadaku. Muntahnya pada hari kelima itu ternyata karena ia mengikuti saran dari tetangga-tetangganya agar memakan daun binahong. Setelah makan daun itu..bukannya tambah sembuh..tapi tambah parah..
Saya kemudian bilang kepada dia...mbak..anda kesini bilang minta tolong carikan obatnya. Saya sudah mencarikannya sebagaimana kemampuanku..tapi anda tidak disiplin sendiri..anda yang melanggarnya sendiri..kan saya bilang belum sembuh..baru 20%..itu juga baru tiga hari...lha wong sakitnya anda saja sudah 10 tahun lebih kok mau minta sembuh dalam tiga hari...ini bagaimana...? kalau anda disiplin dengan resep tadi...saya yakin dalam waktu tiga minggu akan dapat sembuh tuntas. Tapi, tentu kalau anda disiplin. Kalau tidak..ya. jangan menghayalkan bisa sembuh...ingat mbak..yang merasakan sakit itu anda..bukan saya..saya mendoakan anda sembuh..tapi kalau anda nggak mau sembuh...ya..itu salah anda....
Akhirnya, mereka berjanji akan disiplin dengan resep itu. Dan betul...tiga minggu kemudian, hasil deteksi saya menunjukkan kesembuhan 100%. alhamdulillah...pada kedatangan mereka yang terakhir itu, badan si ibu sudah sangat sehat...badannya sudah gemuk.. Alhamdulillah...subhanallah.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

boleh tau resepnya pak...saya sudah 2 tahun maag kronis tdk sembuh2.... sakitnya sampai sesak nafas tiap hari...terimakasih pak